Mita mendongak menatap Rayha. Raut mukanya heran, seolah Rayhan baru saja mengucapkan kalimat dalam bahasa asing. Melihat pandangan Mita tersebut, Rayhan jadi malu sendiri. Lekas dicarinya alasan untuk menjelaskan maksud perkataannya tadi.
"Bingung ya? Kalimat itu aku baca dari kertas HVS yang dibuang di ruang marketing. Kukira Mita yang menulisnya," kata Rayhan sambil mencoba tersenyum.
"Oh, bukan Mita yang bikin Pak Ray. Memang itu tulisan Mita. Tapi bait puisinya dari Widya," kata Mita dengan senyum yang dibayangi kesedihan. Seolah Mita tahu apa jawaban dari Rayhan perihal isi hatinya tadi.
"Widya?" tanya Rayhan bingung.
"Iya, Widya teman Mita yang di CS. Dia memang pandai bikin puisi-puisi romantis," jawab Mita. Wajah bingung Rayhan membuat Mita berpikir, ada apa diantara Widya dan Pak Rayhan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H