Beralih ke kawasan selatan, disana terdapat tiga nama taman, seperti yang ditunjukkan pada peta di bawah ini:
Jika melihat situasi terkini di lapangan, yang dulunya berpenanda Stollpark sudah berubah menjadi pertokoan. Sementara di bagian dalamnya adalah komplek perumahan. Dari jalan Ade Irma Suryani (bagian barat), di sisi selatan jalan ada 2 jalan kecil (gang).Â
Pertama adalah Jalan Ade Irma Suryani gang 3. Dan yang kedua, lebih dekat pada lokasi penanda Stollpark adalah jalan Ade Irma Suryani Gang Dalam. Jika masuk ke dalamnya, yang ada di situ adalah rumah-rumah dalam satu komplek dan jalannya juga buntu.
Fakta ini membuat saya ragu jika Stollpark dulunya adalah taman kota sebagaimana yang diidentifikasi beberapa sejarawan. Selain itu, secara toponimi, nama Stollpark tidak cocok dengan lingkungan sekitarnya.Â
Tongan, Talun, dan Sawahan adalah nama-nama kampung yang sudah ada sebelum pemerintah kota praja Malang membuat perluasan kota. Nama sebuah taman biasanya mengacu pada nama jalan di dekatnya, atau sesuai dengan konsep Thomas Karsten, biasanya harus terletak pada satu rumpun. Atau jika diberi nama seseorang, nama itu haruslah nama tokoh yang berjasa dan terkenal. Sebagaimana Beatrixpark yang mengambil nama putri Belanda.
Tak hanya itu, nama Stollpark juga muncul dalam beberapa iklan di surat kabar seperti De Indische Courant. Isinya tentang rumah disewakan dengan alamat Stollpark, atau Tonganstraat yang ada keterangan tambahan "masuk ke Stollpark".
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, saya menduga Stollpark bukanlah sebuah taman kota Malang. Jika mengacu pada kondisi terkini, di dalam jalan masuk Ade Irma Suryani Gang Dalam ada beberapa rumah yang saling berdekatan dan membentuk sebuah komplek tersendiri. Tidak tampak adanya bekas-bekas sebuah taman kota. Dan lagipula jalan itu buntu. Bisa jadi Stollpark adalah nama yang dulu dipakai untuk menyebut komplek perumahan tersebut. Dan entah dengan alasan apa diberi nama Stollpark.
Edward Soesmanpark, nama taman kota yang aneh
Nama ini memang diperuntukkan bagi sebuah taman, yang jika melihat peta satelit Google terkini, sekarang berubah menjadi jalan Taman Riau. Fakta ini juga sekaligus mengoreksi beberapa literatur sejarah yang menyebut Edward Soesmanpark berganti nama menjadi Jalan Tanimbar.Â