Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melacak Taman Kota Malang yang Kini Hilang

14 Maret 2018   23:24 Diperbarui: 15 Maret 2018   11:55 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peta satelit Google, diakses 13-03-2018 (dok.pribadi)

Seharusnya, yang berganti nama menjadi Jalan Tanimbar adalah De Ridderweg. Sementara itu Bandaplein (nomor 12) masih bertahan sebagai bundaran jalan yang berada diantara jalan Banda dan jalan Obi.

Banyaknya taman dan bundaran jalan di kota Malang saat era kolonial membuat kota ini menjadi destinasi favorit para imigran Belanda. Bulletin Tourism Netherland India(1932: 5) dalam tesis Ismain bahkan memberitakan:

There has been a decided tendency in the past few years for government officials and other persons who have spents the better past of the working lives ini Netherlands India to settle in Java so that they may spend their declining years amid the peaceful scenes more familiar to them reather than amid the rush and turmoil of modern Europe. Malang has proved unusually attractive to this class of resident, the number of Europeans who have chosen this town or its environs as their permanent residence is surprising.

(Ternyata ada suatu kebiasaan saat itu bagi pegawai-pegawai pemerintahan dan pegawai-pegawai lain, yang telah menghabiskan kehidupan kerja mereka dengan baik di Hindia Belanda, untuk tinggal di Jawa, sehingga mereka bisa menghabiskan masa-masa tua mereka lebih baik di tengah-tengah suasana yang tenang, daripada kehidupan modern Eropa yang serba cepat dan banyak gangguan. Malang menjadi salah satu kota yang menjadi tempat tinggal orang Eropa, dan ini dibuktikan dengan banyaknya orang Eropa yang secara mengejutkan memilih kota ini sebagai tempat tinggal permanen mereka).

Hingga kemudian muncullah julukan Holland Tropische Stad atau Kota Tropis Belanda sebagai identitas Kota Malang.

 Referensi:

  • Arthur van Schaik. 1996. Straatnamenlijst Malang Nederlands 1940 - Indonesisch 1995 in MALANG Beeld van een stad. Purmerend Asia Maior.
  • Dukut Imam Widodo, Agus Irawan Tedjoleksono. 2006. Nama-nama Jalan Tempo Doeloe.Dalam Malang Tempo Doeloe Jilid Satoe. Malang: Bayu Media Publishing.
  • Fara Karlina. 2011. Dari Beatrix Park-Taman Indrakila (Studi Taman Kota di Malang 1931-1990). Skripsi Jurusan Sejarah Universitas Malang.
  • 1996. Perkembangan Kota Malang Pada Zaman Kolonial (1914-1940). Jurnal Dimensi 22 September 1996.
  • Kasimanuddin Ismain. Klarifikasi Nilai Pendidikan Sejarah Festival Malang Tempo Doeloe Untuk Menumbuhkan Identitas Kolektif. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
  • Purnawan Basundoro. 2009. Dua Kota Tiga Jaman: Surabaya dan Malang sejak Kolonial sampai Kemerdekaan.Yogyakarta: Penerbit Ombak.
  • https://areklki.wordpress.com
  • https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/816949
  • De Indische courant 02-10-1926

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun