Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melacak Taman Kota Malang yang Kini Hilang

14 Maret 2018   23:24 Diperbarui: 15 Maret 2018   11:55 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta dari Survey Directorate Head Quarters ALFSEA, dipublikasikan Januari 1946. Sumber: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/816949

Beralih ke kawasan selatan, disana terdapat tiga nama taman, seperti yang ditunjukkan pada peta di bawah ini:

Peta dari Survey Directorate Head Quarters ALFSEA, dipublikasikan Januari 1946. Sumber: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/816949
Peta dari Survey Directorate Head Quarters ALFSEA, dipublikasikan Januari 1946. Sumber: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/816949
Stollpark (nomor 10), seperti tampak pada gambar peta di atas, berada di tepat di sisi Tonganstraat. Kawasan Talun, Tongan dan Sawahan ini di era kolonial adalah kawasan pemukiman orang Eropa. Kemudian kita lihat perbandingannya pada peta satelit Google. Tongan Straat berganti nama menjadi Jalan Ade Irma Suryani, sementara lokasi yang di peta kolonial menandakan Stollpark, pada peta satelit Google bercitrakan atap-atap sebuah bangunan.

peta satelit Google, diakses pada 13-03-2018 (dok.pribadi)
peta satelit Google, diakses pada 13-03-2018 (dok.pribadi)
Beberapa literatur sejarah kota Malang yang ditulis sejarawan Indonesia mengidentifikasi Stollpark sebagai salah satu dari taman-taman kota yang dibangun pemerintah Gemeente Malang. Dalam daftar nama jalan beserta perubahannya, van Schaik tidak menyebutkan nama apa yang menggantikan Stollpark dan juga tidak menjelaskan Stollpark itu taman atau bukan. Sementara Dukut Imam Widodo dkk juga kesulitan mengidentifikasi dimana tepatnya Stollpark berada dan kemudian berubah menjadi apa.

Jika melihat situasi terkini di lapangan, yang dulunya berpenanda Stollpark sudah berubah menjadi pertokoan. Sementara di bagian dalamnya adalah komplek perumahan. Dari jalan Ade Irma Suryani (bagian barat), di sisi selatan jalan ada 2 jalan kecil (gang). 

Pertama adalah Jalan Ade Irma Suryani gang 3. Dan yang kedua, lebih dekat pada lokasi penanda Stollpark adalah jalan Ade Irma Suryani Gang Dalam. Jika masuk ke dalamnya, yang ada di situ adalah rumah-rumah dalam satu komplek dan jalannya juga buntu.

Fakta ini membuat saya ragu jika Stollpark dulunya adalah taman kota sebagaimana yang diidentifikasi beberapa sejarawan. Selain itu, secara toponimi, nama Stollpark tidak cocok dengan lingkungan sekitarnya. 

Tongan, Talun, dan Sawahan adalah nama-nama kampung yang sudah ada sebelum pemerintah kota praja Malang membuat perluasan kota. Nama sebuah taman biasanya mengacu pada nama jalan di dekatnya, atau sesuai dengan konsep Thomas Karsten, biasanya harus terletak pada satu rumpun. Atau jika diberi nama seseorang, nama itu haruslah nama tokoh yang berjasa dan terkenal. Sebagaimana Beatrixpark yang mengambil nama putri Belanda.

Tak hanya itu, nama Stollpark juga muncul dalam beberapa iklan di surat kabar seperti De Indische Courant. Isinya tentang rumah disewakan dengan alamat Stollpark, atau Tonganstraat yang ada keterangan tambahan "masuk ke Stollpark".

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, saya menduga Stollpark bukanlah sebuah taman kota Malang. Jika mengacu pada kondisi terkini, di dalam jalan masuk Ade Irma Suryani Gang Dalam ada beberapa rumah yang saling berdekatan dan membentuk sebuah komplek tersendiri. Tidak tampak adanya bekas-bekas sebuah taman kota. Dan lagipula jalan itu buntu. Bisa jadi Stollpark adalah nama yang dulu dipakai untuk menyebut komplek perumahan tersebut. Dan entah dengan alasan apa diberi nama Stollpark.

Edward Soesmanpark, nama taman kota yang aneh

peta satelit Google, diakses pada 13-03-2018 (dok.pribadi)
peta satelit Google, diakses pada 13-03-2018 (dok.pribadi)
Seperti halnya Stollpark, nama Edward Soesmanpark (nomor 11 pada peta Gemeente) adalah sebuah anomali. Edward Soesmanpark berada di kawasan Eilandenbuurg (rumpun jalan pulau) yang menurut kaidah penamaan jalan semestinya harus mengacu pada nama jalan/kawasan terdekat. 

Nama ini memang diperuntukkan bagi sebuah taman, yang jika melihat peta satelit Google terkini, sekarang berubah menjadi jalan Taman Riau. Fakta ini juga sekaligus mengoreksi beberapa literatur sejarah yang menyebut Edward Soesmanpark berganti nama menjadi Jalan Tanimbar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun