"Ray...bangun Ray...Toloong Ray!!!!"
Aku tak kuat menahan dorongan Nenek Tua itu, hingga aku terjatuh dan merangkak ke atas ranjang. Â Mulut diam dan tanpa ekspresi, badan dan pakaian kotor serta rambut gimbal itu tiba-tiba berbaring di kasur dan mendekat di badan Raya. Â
Tangannya yang kotor dengan kuku panjang berwarna hitam meraih leher Raya dan mencekiknya kuat-kuat.Â
Tak tinggal diam, aku bergelut untuk memisihkan cengkeraman Nenek Tua itu dari leher Raya. Semakin tercekik, Raya terbangun dari tidurnya dan berteriak minta tolong. Â Nenek Tua itu semakin kuat dan menarik badan Raya dengan cengkeraman di leher mengarah keluar kamar dan menuju ruang belakang..
"Tolooooong!!! Hentikan.....itu temanku!!! Segera aku kejar mereka dengan sekuat tenaga dan seketika mereka berdua hilang dalam kegelapan.
"Rayaaaaaaa!!!!" akupun menangis menjerit kencang, temanku sudah menjadi tumbal dan kita terjebak dalam malapetaka yang tak terhindarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H