Ketika saya mengajar, saya mendapatkan pengalaman luar biasa yang belum pernah saya lakukan yaitu bagaiman cara menghadapi karakteristik siswa yang berbeda-beda di setiap kelas. Ternyata hanya perlu waktu untuk memahami mereka dan dapat membuat siswa senang ketika belajar biologi. Beberapa kegiatan yang dilakukan dikelas saat pembelajaran yaitu diskusi kelompok, presentasi kelompok, membuat projek virus, mengerjakan quiz dan lain-lain. Pertemuan yang lain juga saya ada memaparkan beberapa materi dan melakukan tanya jawab dengan siswa agar mereka semua aktif di dalam kelas. Serta di akhir pertemuan beberapa kali saya melakukan ice breaking untuk meningkatkan semangat siswa dan membangun suasana yang menyenangkan. Quiz merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat disukai siswa karena ketika mengerjakan quiz tersebut siswa seperti bermain game dan sangat menyenangkan bagi mereka. Sehingga mereka ketagihan untuk mengerjakan quiz-quiz tersebut. Beberapa platform yang saya gunakan untuk membuat quiz tersebut yaitu quizizz dan kahoot.
4. Prazna Ivanka Galingging (Magang Mandir Kelas X)
 Saya Prazna Ivanka Galingging merupakan salah satu mahasiswi MBKM Mandiri di SMA Negeri 1 Medan. Saya memilih program magang Laboratorium pada Program MKBM ini. Sebagai mahasiswa magang di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Medan, saya berkesempatan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mengajar melalui program MKBM Mandiri. Saya diberi tanggung jawab untuk membantu proses belajar mengajar kelas X, khususnya pada materi virus. Saya dan juga teman yang magang juga menyusun SOP Laboratorium, Format Peminjaman Alat dan Bahan Laboratorium Biologi, Menyusun Penuntun Praktikum dan membantu guru dan teman-teman Kampus Mengajar dalam menjelaskan konsep-konsep dasar tentang virus.
  Selain berfokus pada kegiatan Asistensi Laboratorium untuk kelas X, saya juga turut membantu teman magang lainnya untuk mengasistensi Laboratorium untuk kelas XI, dengan begitu kami dapat bekerja sama agar praktikum dapat berjalan dengan lancar. Dengan mengasistensi Laboratorium Biologi baik kelas X maupun kelas XI dapat membantu kami dalam mengembangkan soft skill kami dalam hal menjelaskan dan menerangkan mengenai prosedur dan kegiatan laboratorium lainnya.
  Melalui kegiatan ini, saya memperoleh pengalaman berharga dalam mengembangkan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Saya mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan eksperimen sederhana terkait virus yaitu dengan membuat model macam-macam bentuk virus dan juga model pembelajaran Reproduksi virus. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara lebih mendalam dan menyenangkan. Program MKBM Mandiri ini membantu saya memperkaya pengetahuan dan keterampilan mengajar, serta membangun hubungan yang baik dengan guru dan siswa.
5. Khazanah Istiqomah (Kampus Mengajar Kelas XI)
Saya memilih mengikuti program kampus mengajar mandiri yang relevan dengan kebutuhan saya sebagai calon lulusan dari program pendidikan khususnya bidang biologi. Dalam program ini kami dituntut agar mampu memahami, menyusun, serta mengembangkan berbagai perangkat pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran yang diberikan kepada siswa menjadi lebih berkualitas.
Tidak hanya menyusun perangkat pembelajaran, kami dipercaya untuk terjun langsung berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai guru. Namun sebelum berperan sebagai guru di dalam kelas, terlebih dahulu kami dipersilakan untuk mengamati proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru pamong di dalam kelas. Setelah mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran, kami diberikan kesempatan untuk menjadi guru secara langsung di dalam kelas dengan menerapkan proses pembelajaran yang telah dilengkapi dengan serangkaian perangkat pembelajaran yang telah kami susun dan kami kembangkan sebelumnya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini saya menerapkan dua model pembelajaran yang berbeda untuk dua materi yang berbeda pula. Pada materi sistem sirkulasi saya menerapkan model Problem Based Learning (PBL) sedangkan pada materi sistem ekskresi saya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Time Games Torunament (TGT).
Berdasarkan hasil pengamatan saya dan guru pamong yang turut hadir selama proses pembelajaran yang saya berikan kepada siswa, diketahui adanya peningkatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Penerapan model PBL meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir, menganalisis, bertanya, serta menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas, mempresentasikan hasil kerja, serta keterampilan siswa dalam mengajukan pertanyaan yang kritis serta mampu menyatakan pendapat berdasarkan hasil analisis yang baik.
  Di samping itu, penerapan model pembelajaran TGT juga meningkatkan aktivitas emosional siswa yang ditandai dengan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan. Dalam hal ini siswa lebih fokus dalam memperhatikan penjelasan guru serta bertanya terkait hal-hal yang mereka belum pahami serta membutuhkan konfirmasi dan penjelasan lebih dari guru. Selain meningkatkan fokus, model TGT ini juga telah meningkatkan kerja sama siswa di dalam tim serta melatih kemampuan bersaing secara sehat antar siswa.
Melalui program ini saya menyadari bahwa pencapaian siswa dalam belajar sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang diberikan oleh guru. Guru berkewajiban merancang pembelajaran yang menekankan pemahaman dan partisipasi siswa secara aktif di dalam kelas. Dalam mencapai tujuan pembelajaran tidak hanya sekadar bagaimana seluruh materi harus tersampaikan pada siswa, lebih dari itu pemahaman siswa pada akhir pembelajaran yang diberikan jauh lebih penting dan berharga bagi siswa. Pembelajaran yang menekankan pemahaman akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena mereka dapat memahami teori melalui serangkaian proses yang mereka lakukan sendiri dengan bimbingan guru sehingga siswa lebih mampu memahami mengapa mereka harus mempelajari hal tersebut dan bagaimana hal-hal yang telah meraka pelajari dapat berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.