Nah, kini kelompok aliran keras ini mendapat tempat berlabuh, setelah Anies resmi diusung oleh NasDem. Dua parpol lagi nampaknya akan merapat, merencanakan berkoalisi dengan NasDen, yaitu PKS dan Partai Demokrat.
Bagaimana dengan kelompok lokal yang disebut terlibat aksi terorisme? Para pengikut Al Qaeda terbagi dalam dua barisan, di bawah permukaan (gandzim siri) dan diatas permukaan, ada yang masuk kegiatan politik, bertujuan membentuk negara khilafah seperti juga yang dicita-citakan HTI sesuai versi masing- masing.Â
Selain itu ada yang konsisten di jalur dakwah, dan ada yang masuk dan berganti baju ormas terbuka untuk menyatukan ummat yang terbelah.
Sementara, loyalis ISIS yang struktural memilih cooling down namun sesekali ada kegiatan idad yang tercover.Â
Tetapi yang bermain di medsos tetap jalan dan cukup membahayakan karena melakukan indoktrinasi, pengkaderan bahkan memberi pembelajaran terkait senpi, dan pembelian bahan-bahan melalui online. Ini tercatat jaringan yang paling berbahaya saat ini.
Pertanyaan dari perspektif intelijen, apakah Anies akan semakin kokoh sebagai capres? Walau kini sikon politik masih cair, selain Pemuda Pancasila, mulai ada perorangan dari parpol lain yang mendukung Anies, juga ada dari organisasi Islam. Kekuatan Anies justru karena dianggap tokoh yang merepresentasikan Islam.Â
Hambatan terbesarnya selama ini belum ada parpol berbasis agama yang memperoleh dukungan hingga dua digit. Partai nasionalis selalu menguasai panggung politik di Indobesia.Â
Apakah NasDem akan konsisten? Dalam dunia politik ini masih perlu dipertanyakan. Politik is not a game, but a serious business (Winston Churchill)
Pertanyaan intelstrat lainnya; Apakah AS akan mendukung Anies yang lama sekolah di AS? Seperti kita ketahui, Amerika hanya menilai dan mengukur siapa capres di Indonesia dari kepentingan nasionalnya.Â
Di masa lalu menurut Snowden, AS dengan Inggris dan Israel membentuk Islamic State untuk melindungi Israel dari serangan Syria.Â
Setelah Syria lumpuh, ISIS dihabisi, AS dengan konsep rebalancing bergeser ke Asia Pasifik untuk menghadapi ulah China yang mencoba menjadi sherif di Laut China Selatan.Â