Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah Strategi Memerangi Virus Corona Berdasar Analisis Intelijen

28 Januari 2021   16:44 Diperbarui: 28 Januari 2021   18:58 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural yang dibuat oleh warga itu guna mengingatkan warga agar waspada terhadap COVID-19 serta bertujuan untuk memberikan dukungan atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. (Sumber: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp via kompas.com)

Sementara di Indonesia tercatat ada empat ras utama yaitu ras Melayu Mongoloid, golongan Weddoid, Negroid dan golongan Papua Melanesoid. Kondisi ini mirip dengan China yang penduduknya adalah ras Mongoloid. 

Dalam perbandingan ras, karena covid-19 berasal dari Wuhan (China), covid di Indonesia tidak meledak seperti AS, India, Brasil, serta negara-negara di Eropa. Kemungkinan virus ex Wuhan sesuai teori, juga nyaman dgn ras di Indonesia. 

Beda dengan Indonesia, China lebih mampu mengatasi penularan covid dengan keras dan radikal, dan bahkan mampu meneliti virus yang berasal dari Wuhan dan membuat vaksin. 

Sementara Indonesia penularan terus terjadi, fasillitas kesehatan mulai terbatas, dan terutama masalah perilaku serta disiplin masyarakat rendah, mudah termakan hoax. Secara logika semestinya dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, disiplin rendah, pengetahuan kurang, kasus sudah meledak seperti India, Brasil, tapi ini tidak terjadi, inilah intinya UUK atasan yyang harus dijawab.

Perkembangan Covid Dalam Negeri

Dari jumlah penduduk Indonesia 267.026.366, pada tanggal 24/1 penduduk yang terinfeksi 907.929 kasus, dan 27.749 jiwa meninggal. Sementara corona terbanyak terjadi di 4 provinsi di Pulau Jawa, total kasus di pulau Jawa sebanyak 633.229 atau 69,7 % dari kasus nasional. 

Kasus yang tinggi lainnya ada di dua provinsi diluar Jawa yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, 44.530 terkonfirmasi, 705 meninggal, serta Kalimantan Timur, 36.823 terkonfirmasi, 934 meninggal. Apabila kedua provinsi luar Jawa digabung dengan kasus di pulau Jawa maka jumlahnya pada 24/1, sebsnyak 714.582 kasus (78,7% dari kasus nasional).

Strategi Kebijakan

Strategi kebijakan jelas didasari dari jumlah dan pesebaran kasus serta berapa banyak kematian. Selain itu kini harapan besar penanggulangan berada pada suksesnya upaya vaksinasi. 

Pemerintah telah menetapkan akan memvaksin gratis rakyat. Presiden Jokowi menargetkan rakyat divaksin paling lambat akhir 2021. Menurut presiden diperhitungkan dari 267,7 juta penduduk sebanyak 67-70% (182 juta) akan di vaksin untuk tercapainya kekebalan bersama (herd immunity).

Nah, dari fakta-fakta diatas disarankan target 70% di prioritaskan di tiga propinsi di pulau Jawa yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun