Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah Strategi Memerangi Virus Corona Berdasar Analisis Intelijen

28 Januari 2021   16:44 Diperbarui: 28 Januari 2021   18:58 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural yang dibuat oleh warga itu guna mengingatkan warga agar waspada terhadap COVID-19 serta bertujuan untuk memberikan dukungan atas perjuangan tenaga medis yang menjadi garis terdepan dalam penanganan COVID-19. (Sumber: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp via kompas.com)

Menurut Presiden baru AS, Joe Biden jumlah yang meninggal yang lebih dari 400.000 sangat mengkhawatirkan. Sebuah analisis data yang dikumpulkan oleh Departemen Urusan Veteran AS menunjukkan 400.000 nyawa yang hilang lebih banyak daripada jumlah tentara AS yang tewas dalam pertempuran selama Perang Dunia I, Perang Dunia II dan Perang Vietnam bila digabungkan. 

Negara ini memiliki rata-rata lebih dari 200.000 kasus baru dan 3.220 kematian sehari selama seminggu terakhir pertengahan Januari .

Kondisi paparan virus di tiap negara berbeda, karena virus terus bermutasi. Dari kasus di Italia, ternyata, usia memainkan peran penting dalam cepatnya kasus Corona meluas. 

Mengutip jurnal Universitas Oxford di Demographic Science, Italia memiliki jumlah populasi lansia (di atas 65 tahun) paling besar kedua di dunia. Kurang lebih besarnya 23 persen, sementara AS 16 persen dari populasi karena itu lansia menjadi korban terbanyak.

Nah, kemiripan usia yang rentan adalah kunci yang harus diperhatikan. Di Indonesia, mereka yang terpapar di usia 30-49 tahun 40,16 persen (sembuh 43,34 persen). Terpapar pada usia 50-69 tahun: 34,27 persen (sembuh 32,08 persen). 

Warga yang usianya 46-59 tahun berpotensi meninggal apabila saat terpapar covid dia menderita penyakit penyerta (komorbid) seperti hipertensi, diabetes maupun jantung (85 persen dari total korban)

UUK kedua, tentang kemampuan China meredam gejolak penyebaran Covid, dimana pada awal tahun 2020 kita terkejut meledaknya jumlah covid yang dimulai dari Wuhan. 

Tetapi kini China (RRT) ada di ranking 83 dan bahkan mampu memproduksi dan berjualan vaksin. Indonesia sudah jauh melampaui China. 

Khusus kasus terkonfirmasi di Indonesia, secara perlahan pesebaran kasus semakin tidak dapat ditahan, persoalan baru muncul yaitu ketersediaan fasilitas kesehatan, yang menurut Prof. Wiku, jubir Penanggulangan Covid, kemampuan fasilitas kesehatan bisa lumpuh apabila tidak teratasi.

Peran Intelijen dalam Peperangan

Sekilas disampaikan wawasan tentang Intelijen (intelligence), dalam pengertian sebagai produk, yaitu informasi yang dikumpulkan oleh badan intelijen untuk komandan/panglima/ kepala negara dalam mengambil keputusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun