Pemerintah sehebat apapun dan dimanapun sementara ini tidak berdaya perang melawan covid bila tidak didukung rakyat atau bisa bertindak keras. Dari data dunia terlihat 10 negara tertinggi jumlah covidnya adalah negara-negara maju dan modern. Tapi terlihat mereka tidak berdaya dan kini semuanya lebih berharap kepada vaksin.Â
Dari sisi kerawanan covid, secara teori pesebaran dan pemutusan rantai covid bila tercapai kekebalan bersama (herd immunity), khususnya setelah 70 persen penduduk divaksin. Kedua, bila sebelum divaksin manusia disiplin, paham, dan sadar dengan protokol kesehatan, penularan akan dan bisa semakin turun, tapi sepertinya dari data yang ada akan gagal, sehingga vaksin tetap akan menjadi prioritas di negara manapun.Â
Kerawanan kita terutama rakyatnya tidak disiplin, tidak percaya, cuek mungkin karena jenuh bermasker, terbiasa pola hidup kumpul-kumpul. Bagian terberatnya serangan covid mengganggu komponen intelstrat lain seperti perekonomian, sosial dan budaya.Â
Kesimpulan dan SaranÂ
Dari analisis, nampak jelas covid semakin merajalela, semakin mengkhawatirkan. Peringatan Wiku akan bisa terjadi bila covid tetap tidak ditekan, sistem kesehatan bisa lumpuh, berakibat korban meninggal akan semakin banyak, keresahan akan meningkat.
Untuk memukul penetrasi covid, dari teori intelijen, musuh dipukul dahulu di medan pertempuran utama yaitu di pulau Jawa, pertama jumlah penduduk terbanyak, dalam pengertian fokuskan vaksinasi di pulau Jawa.Â
Sebagai barometer Indonesia di pulau Jawa, DKI Jakarta kini merupakan provinsi pertama yang harus dibereskan lebih awal, karena tertinggi pesebarannya.Â
Artinya selesaikan vaksinasi di pusat pertempuran untuk meredam penetrasi lawan dan meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah. Seluruh sudut Kota Administrasi DKI bisa dijangkau dalam satu hari, baru setelah itu serangan bertahap ke provinsi lain di Pulau Jawa sesuai ranking dan pulau lainnya.
Dalam teori memenangkan perang kita tidak harus menang dari seluruh medan pertempuran, bila di Jawa sudah dikuasai, herd immunity diperkirakan akan lebih cepat tercapai.Â
Perlu diingat, kita berlomba dengan waktu, jangan ditunda. Mungkin lebih baik pihak swasta diberi kesempatan mengadakan dan melaksanakan vaksinasi, dan harus berkordinasi dengan Kemenkes, ini akan lebih mempercepat jumlah yang divaksin.Â
Hitungan penetrasi covid-19 kini ternyata bukan bulan lagi, tetapi sudah pekan, sebaiknya dilakukan operasi dan strategi khusus, jangan terbelenggu dengan birokasi, "persoalannya kini hanya menang atau kalah". Inilah kesimpulan serta saran analisis dan prediksi intelijen Old Soldier dari luar sistem, semoga bermanfaat to my President Jokowi, hormat. Pray Old Soldier