Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pulau Jawa Harus jadi Pusat Penyelenggaraan Vaksinasi

18 Januari 2021   21:31 Diperbarui: 18 Januari 2021   22:25 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin covid-19. (sumber: Shutterstock/Delook Creative via kompas.com)

Dalam perang melawan covid-19 sejak bulan Maret 2020, nampak indikasi kita semakin terdesak. Ini adalah Perang Rakyat Semesta, karena yang kita lawan penetrasi virus SARS-CoV-2 yang ganas, senyap dan bisa membunuh siapa saja. 

Dalam perang ini, upaya pemerintah saja tidak cukup, dibutuhkan partisipasi penuh rakyat untuk ikut berperang, bila tidak korban akan terus bertambah dan kita harus siap-siap kalah. 

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memperingatkan sistem kesehatan di Indonesia akan lumpuh jika pemerintah dan masyarakat gagal menekan laju penambahan kasus positif.

"Kenaikan kasus positif sebesar 20,6 persen pada pekan ini dibandingkan pekan sebelumnya yang juga terjadi kenaikan kasus dan hanya sekitar 7,9 persen" kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/1). 

Khusus di DKI Jakarta terjadi perkembangan ke arah yang lebih buruk ditandai dengan kasus mingguan yang naik 7 kali lipat. Bila sistem kesehatan lumpuh, jumlah yang meninggal akan lebih banyak, selain diakibatkan covid, juga akibat penyakit lain. 

Covid Tidak Terlihat, tapi Terus Mengancam, Meluas dan Mematikan 

Berdasarkan data dari WHO, ECDC, CDC-US, NHC-PRC, Worldometers, gov.uk, hingga Senin (18/1/2021) jam 11:10:59, jumlah yang terinfeksi virus corona di Dunia telah mencapai 95.487.196.Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 2.039.732 orang, dan 25.006.806 orang masih dirawat (positif aktif), serta 68.440.658 pasien dinyatakan sembuh.

Inilah data sepuluh negara yang terinfeksi COVID-19 terbanyak di Dunia:

Amerika Serikat, 24.482.050 kasus, 407.202 meninggal.
India, 10.572.672 kasus, 152.456 meninggal.
Brasil, 8.488.099 kasus, 209.868 meninggal.
Rusia, 3.568.209 kasus, 65.566 meninggal.
Inggris 3.395.959 kasus, 89.261 meninggal.
Perancis, 2.910.989 kasus, 70.283 meninggal.
Turki, 2.387.101 kasus, 23.997 meninggal.
Italia, 2.381.277 kasus, 82.177 meninggal.
Spanyol, 2.252.164 kasus, 53.314 meninggal.
Jerman, 2.050.099 kasus, 47.440 meninggal. 

Berdasarkan data dari kemkes.go.id, covid-19.go.id, BNPB, hingga Senin (18/1/2021) jam 04:01:20, jumlah yg terinfeksi COVID-19 di seluruh Indonesia telah mencapai 909.802 kasus. Jumlah yang meninggal 26.018 orang, sementara 145.392 masih dirawat (positif aktif), serta 738.392 orang dinyatakan sembuh. 

Sampai saat ini, jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak terjadi di Pulau Jawa yaitu 582.599 kasus, di mana diprediksi tahun 2020 jumlah penduduk Pulau Jawa mencapai 152 juta jiwa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun