- mas bara : "berdirilah nona manis, melangkahlah lima langkah. berhentilah sepuluh detik, lalu berbaliklah. ingat, jangan mencariku, anggap saja kejutan."
aku tersenyum kecil membacanya, semoga mas bara tidak membaca senyumku, semoga mas bara tidak sepandai semesta dalam perihal membaca aku. aku mengikuti saja titah yang menurutku sangat bodoh. tapi aku tak protes. aku berdiri dari tempatku duduk, berjalan lima langkah lalu berhitung sampai sepuluh, kemudian berbalik.
ada yang memelukku. hangat. bahkan detak jantungnya bisa kurasakan. sayang sekali, aku tak bisa merasakan detak jantungku yang meracau seperti aku memeluk dia sang pemberi luka.
"hai, nona manis."sapanya lalu mencium keningku.
"hai, mas. gimana terbangnya?"
"cukup melelahkan."