Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Empati sebagai Pengikat Hubungan Anak dan Orang Tua

13 Oktober 2022   10:15 Diperbarui: 13 Oktober 2022   12:19 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak hanya memusatkan perhatian pada perasaan kita, namun juga melihat lebih jauh apa yang orang lain rasakan. 

Dengan mampu memahami perspektif pihak lain akan muncul toleransi yang membuat kita lebih dapat menerima dan memberikan respon yang sesuai ketika seseorang tertimpa masalah ataupun melakukan kesalahan.

Mengapa empati penting dalam mendidik anak?

1. Empati membuat emosi orang tua jadi terkendali

Saat kita mampu menempatkan diri dalam situasi yang dihadapi anak, berarti kita sudah mampu melampaui gejolak dan luapan perasaan kita sendiri. Mampu mengendalikan diri.

Tidak ada cara yang lebih baik dalam mengajarkan pengendalian diri kepada anak selain memberi contoh langsung kepada anak tentang pengendalian diri saat ada masalah dan gejolak.

Ketika kita mendapati anak melakukan kesalahan, kita tidak langsung bereaksi, mungkin kita perlu menarik nafas dan diam sejenak. Memikirkan sikap apa yang perlu kita ambil, kalimat apa yang perlu kita ucapkan. 

Cara kita bersikap akan dicatat oleh anak untuk ditiru ketika ia suatu hari berada dalam situasi yang sama.

2. Muncul keterbukaan antara anak dan orang tua

Ketika orang tua bersikap terkendali saat anak melakukan kesalahan, ia akan melihat kesalahan sebagai sebuah hal wajar. Anak tidak takut mengakui bahwa ia berbuat salah. Ia akan berani secara jujur menceritakan apa yang terjadi.

Di sinilah orang tua dapat menjalankan perannya, mengajak anak melihat kesalahannya dan belajar dari kesalahan itu, sehingga kelak ketika muncul situasi serupa, hasilnya akan lebih baik dari hari ini.

Orang tua dan anak pun dapat berdiskusi dan memikirkan jalan keluar yang terbaik dari masalah tersebut.

3. Anak tidak mudah cemas dan tumbuh percaya diri

Ketika anak tahu bahwa orang tua menerima kesalahan ataupun hal buruk yang terjadi pada anak sebagai hal wajar, anak jadi tidak mudah cemas. Ia tahu orang tua akan selalu ada untuknya. Semua masalah akan dapat dicari jalan keluarnya.

Anak memiliki keterbatasan, baik dari segi kemampuan berpikir, tenaga, juga pengalaman. Kehadiran orang tua akan membuat anak mampu melewati semua masalah yang dia hadapi. Kepercayaan dirinya pun terus bertambah.

Cara agar orang tua mampu berempati

1. Pahami rupa-rupa emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun