Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Walau Jadi Siswa Sekolah SPK, Tetap Kenal dan Cinta Budaya Indonesia

31 Mei 2022   05:30 Diperbarui: 1 Juni 2022   05:13 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Live-in Siswa SMP/Dokumentasi Pribadi, 

Saat mengunjungi Desa Adat Baduy, siswa bahkan membuat project membuat vlog tentang Desa Adat Baduy. Mereka juga mengunjungi Saung Sngklung Mang Udjo, yang didirikan oleh Pak Udjo Ngalagena dengan tujuan melestarikan seni dan budaya Sunda.

3. Tinggal Bersama Penduduk Desa

Kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa, adalah Live-in Program. Kegiatan tinggal bersama penduduk desa, menjadi “anak angkat” di sana selama beberapa hari. Kegiatan ini mendekatkan para siswa dengan para penduduk desa. 

Bagaimana orang desa menjalani kesehariannya dalam hidup sederhana, berjuang dan bekerja keras, adalah pengalaman yang “membumikan” para siswa.

Yang paling utama, kegiatan singkat ini mampu menumbuhkan kesan positif dan rasa sayang para siswa terhadap penduduk desa. Terbukti Ketika tiba hari dimana para siswa harus meninggalkan desa, ucapan perpisahan dan pelukan adalah momen yang sangat mengharukan.

(Lihat artikel Catatan Perjalanan: Merajut Kasih di Gunung Kelir)

Kegiatan Live-in Siswa SMP/Dokumentasi Pribadi, 
Kegiatan Live-in Siswa SMP/Dokumentasi Pribadi, 

Selain usaha yang dilakukan pihak sekolah, tidak kalah penting adalah usaha dari orangtua dalam mengenalkan dan membuat anak-anak kenal dan cinta budaya Indonesia. 

Menguasai kurikulum asing, mampu berbahasa asing adalah baik, tapi jangan sampai anak-anak lupa akan akar budayanya sendiri. 

Karena fungsi budaya bukan hanya sebagai identitas dan jati diri seseorang, tapi lebih jauh lagi, budaya berperan sebagai pengendali tingkah serta perilaku masyarakat dan merupakan pedoman dalam berinteraksi.

Ajarkan anak kita untuk ‘Think Globally, Act Locally’

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun