Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Permintaan Maaf Ditolak

18 April 2022   18:36 Diperbarui: 18 April 2022   19:02 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percayalah, kesibukan yang kita cari mampu menjadi  penjeda antara aksi yang dilakukan orang lain (yang menolak permintaan maaf) dengan reaksi dari diri kita.

Jeda menurunkan intensitas. Ibarat orang menarik rem, efek kejutnya akan berkurang dengan memasukkan waktu kedalam prosesnya.

Ketiga, Lanjutkan usaha kita

Orang menolak permintaan maaf, menunjukkan bahwa luka di hati yang bersangkutan belum sembuh. Berikan waktu lebih panjang lagi, diiringi sikap kita yang menunjukkan kesungguhan kita untuk berubah dan memperbaiki kesalahan.

Kembalikan kepercayaan mereka lewat kata dan perbuatan kita.

Aduhh, panjang sekali sih prosesnya. Sabar, coba simak sebentar  kisah di bawah ini.

Alkisah, di sebuah hutan lebat  di belakang pelangi, ada seorang anak lelaki berwajah tampan duduk gusar di atas kuda tunggangan yang kekar.

Di tangannya tergenggam busur kokoh, dipunggungnya setabung anak panah berdenting tidak sabar.

Kegusaran dan amarah yang membuncah  jelas terpancar dari gerak-geriknya.

Ia sudah  bersiap menghentak kuda dan menderapkannya, Ketika seorang lelaki dengan penuh wibawa menghentikannya.

Kepala suku :” Mau kemana kau dengan busur itu putraku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun