Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Permintaan Maaf Ditolak

18 April 2022   18:36 Diperbarui: 18 April 2022   19:02 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi Lebaran. Banyak yang menunggu hari istimewa ini untuk dijadikan momen meminta maaf. Entah yang hanya sekadar formalitas, atau yang memang sungguh-sungguh berniat minta maaf atas salah dan khilaf yang sudah dilakukan.

Sudah cukup banyak artikel tentang manfaat dan cara meminta maaf. Tapi ternyata adegan yang terjadi saat kita meminta maaf tidak selalu sesuai harapan.

Maksudnya begini, kita sudah menyiapkan nafas, menindas rasa malu, mengumpulkan semua keberanian, menyusun kata-kata semalaman untuk mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf.

Ternyata orang yang dimintai maaf tidak memberikan respon, membeku membisu, atau bahkan melengos meninggalkan kita.

Nah loh, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?

Pertama, Tata hati

Sadari bahwa niat kita adalah menyelesaikan masalah yang sudah terjadi, jika reaksi yang didapat di luar ekspektasi, jangan sampai hati kita yang tidak tertata bereaksi dan malah menimbulkan masalah baru.

Tarik nafas Panjang, sadari ada emosi yang muncul, saat emosi disadari, biasanya dia akan surut dengan sendirinya. Mantapkan hati bahwa kita berniat mengakhiri permasalahan. Bukan membuat situasi makin memburuk.

Kedua, Tata gerak

Bersikaplah seakan-akan tidak terjadi apapun. Buat diri kita sibuk, mungkin bisa bergerak ke arah meja camilan, menyibukkan indra pengecapan. Dan lanjut berbincang-bincang dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun