Â
End-Note
[i] Praktek poligami, adalah kelanjutan dari bentuk cara pandang yang sebelah mata terhadap kaum perempuan. Mereka yang mengolok-olok ini telah bersikap anakronistis atas sejarah, yakni menilai suatu babak sejarah masa lalu berdasarkan atas acuan kondisi dan norma yang berlaku pada saat ini. Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2011/07/17/olok-olok-tentang-poligami-salah-alamat/
[ii] Sering bangga pada asal usul mereka yang memiliki keturunan para Nabi, sering sombong akan harta benda yang mereka miliki, memamerkan kekayaan kepada semua orang. Sumber: http://agama.kompasiana.com/2010/10/10/orang-arab-sombong/
[iii] Surat Kastem yang terakhir diterimanya sebelum pulang ke Indonesia adalah tentang siksaan majikan yang membuat tubuhnya makin kurus. Sumber: http://berita.liputan6.com/read/307586/tak-sedikit-tki-disiksa-majikanÂ
[iv] Kahlil Gibran, Sayap-sayap patah.
[v] Dua karakter dari mitologi Romawi, dengan kisah cinta tak sampai. Terkenal di Babilonia, seperti Romeo dan Juliet. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Pyramus_and_Thisbe
[vi] Â
(baca: indunisi) artinya orang Indonesia. KH Adib Basri & KH Munawwir A. Fatah, Kamus Indonesia-Arab Arab-Indonesia, halaman 106.
[vii] Beberapa suku berpopulasi kecil yang termakan oleh paham "esensialisme" ini percaya bahwa orang yang berasal dari sukunya tidak bisa maju karena secara "esensi" sukunya memang inferior dibandingkan suku lain. Seperti Timur Tengah dengan mengatakan bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan. Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/21/benarkah-ada-bangsaras-yang-memiliki-derajat-lebih-tinggi/
[viii] Al-Qur'an surat An-Najm ayat 42 & 43