Saat ibunya telah mengatur pernikahanÂ
Dengan ras sesamanya, wanita yang bahkan tak ia kenalÂ
Seketika, kebencian dan amarah yang tak pernah adaÂ
Kini membakar dirinya di tumpukan rinduÂ
Ternyata semuanya menguap dalam doa ibuÂ
Terasa dirinya bagai awan hitamÂ
 Yang enggan hujan, juga tak bisa menjadi cerahÂ
Dipandanginya berkali-kali cincin sederhanaÂ
Berukir nama yang diinginkannya, Lala.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!