Cerpen yang berjudul "Yang Lebih Penting dari Aku" karya Farida pada halaman 4 sampai 6 Buku Bahasa Indonesia Kelas sembilan menceritakan tentang Keluarga tokoh si "Aku" sedang menunggu di rumah sakit karena kakek mereka sedang menjalani operasi.
Suasana tegang karena mereka khawatir dengan kondisi kakek. Namun di tengah ketegangan tersebut, muncul sebuah masalah atau pertengkaran kecil antara tokoh "Aku"dengan sepupunya. Tokoh "aku" geram dengan sepupunya karena menggunjingkan dirinya.
Seorang anak laki laki atau tokoh  "Aku" yang sedang membaca buku pada tengah malam. Sejak sore ia sebenarnya ingin cepat pulang dan menikmati waktu santai di rumah seperti bermain game atau membaca.
Namun saat membaca ia merasa tidak nyaman karena tiga sepupunya Bahar, Marlina, dan Edo menggunjingkan dirinya dengan suara yang gaduh (bisikan).
Meskipun "Aku" itu merasa terganggu ia tidak bisa berbuat banyak karena mereka adalah keluarga dekatnya.
Rasa kesal pun semakin memuncak, hingga akhirnya tokoh "Aku"mendekati sepupu yang menggunjingkannya tadi dan siap untuk bertengkar.
Tiba-tiba pintu hijau terbuka dan kakek mereka yang sedang menjalani operasi berhasil selamat. Kelegaan dan rasa syukur pun memenuhi keluarga mengubah suasana yang sempat tegang menjadi penuh kebahagiaan.
Walaupun sempat hampir terlibat dalam konflik akhirnya mereka semua bersyukur karena kakek selamat.
Cerpen ini menggambarkan betapa kadang-kadang pertengkaran kecil bisa teredam oleh hal-hal yang lebih besar dan penting dalam kehidupan.
Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra yang berbentuk prosa fiksi dan menceritakan kisah yang singkat. Unsur dalam cerpen terbagi dua. Pertama unsur intrinsik dan unsur kedua ekstrinsik.
Unsur intrinsik dalam cerpen meliputi tema, tokoh, alur, latar, watak, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat.
Sementara unsur ekstrinsik mencakup latar belakang sosial, budaya, dan pengaruh kehidupan penulis yang dapat memengaruhi cerita tersebut.
Perasaanku ketika membaca cerpen di atas tenang, tegang, cemas, lega dan gembira. Aku merasa tenang dan menikmati alur cerita pada paragraf satu sampai tiga.
Ketegangan mulai muncul dan aku juga merasa sedikit cemas pada paragraf empat sampai tujuh karena tokoh "Aku" marah pada Edo, Marlina dan Bahar yang seenaknya menggunjingkan tokoh "Aku." Memasuki paragraf delapan aku merasa tegang ketika tokoh "Aku" meluapkan amarahnya "Kemarahan menguasaiku."
Pada paragraf sembilan aku merasa lega karena Kakeknya tokoh "Aku" terlepas dari bahaya. Aku merasa gembira  pada paragraf sepuluh karena seluruh keluarga bersyukur. Di paragraf sebelas aku pun ikut senang karena akhirnya mereka akur.
Menurutku tokoh "Aku" merupakan laki-laki. Kenapa laki-laki? sebab pada paragraf ke dua ia menyebut ingin main game dan hampir baku hantam dengan sepupunya pada paragraf enam.
Selain itu pada paragraf ke lima tokoh "Aku" mengatakan "Aku dan Edo seumur, tetapi kami tidak pernah cocok." Menurutku hobi sifat tersebut biasanya dimiliki oleh laki-laki.
Pada paragraf tiga arti dari "Suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia" Apa artinya? Artinya suasana yang ada di rumah sakit sedang sunyi setiap bunyi terdengar dengan jelas.
Dalam momen-momen sunyi setiap bunyi tidak hanya sekedar suara. Tapi sebuah pesan mengajak kita untuk lebih mendengarkan dan menghargai setiap detail.
Ketika suasana tenang setiap suara yang muncul akan terasa lebih jelas dan mendalam seolah memiliki arti sendiri.
Selanjutnya aku paham peristiwa ini terjadi di rumah sakit ketika aku membaca paragraf sembilan. Terutama pada kalimat "Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan."
Pada paragraf dua juga mulai menggambarkan anggota keluarga menunggu dengan wajah gundah dan lelah. Suasana menenangkan seperti itu biasanya menggambarkan kejadian terjadi di rumah sakit.
Adapun menurut pendapatku perasaan Aku ketika berkata "... mereka semua terikat darah denganku" Perasaan kesal. Tokoh "Aku" ingin meluapkan kemarahan yang dirasakannya. Dalam keadaan ini konflik batin semakin mendalam. Menciptakan rasa terasing di tengah hubungan.
Menurutku maksud ketika Bahar berkata "Kamu tidak mau bergabung dan itu mengganggu" Bahar tidak suka dengan hal yang dilakukan oleh tokoh si Aku. Karena tokoh si Aku tidak bersedia bergabung bersama saudaranya.
Mungkin keputusan dari sudut pandang si Aku untuk tidak bergabung berasal dari kebutuhan ruang pribadi. Si Aku ingin merasa nyaman saat membaca buku tanpa ada gangguan.
Gambaran perasaan tokoh dalam paragraf 9 menurutku senang. Karena ketika pintu hijau dibuka semua keluarga Bapak Pattarani langsung berhamburan mendekat.
"Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan" ketika aku membaca kalimat itu aku merasa senang. Pasti keluarga Bapak Pattarani juga senang. Perasaan ini mencerminkan kebahagiaan dan kelegaan.
Menurut pendapatku judul bacaan di atas sudah tepat. Namun jawaban alternatifnya masih kurang memadai.
Aku mengusulkan beberapa judul "Keluarga Besarku" menyoroti pentingnya hubungan antar anggota keluarga dalam menghadapi tantangan. Judul lain seperti "Akhir yang Melegakan" menekankan momen kepuasan.
Bila kita kaji dari sudut paragraf dua sudah menggunakan paragraf yang baik dan benar. Pada paragraf itu sudah memenuhi syarat karena ada ide pokok dan ide pendukung.
Ide pokok "Aku tidak ingin disini". Ide pendukungnya pertama orang mondar mandir. Kedua wajah gundah dan lelah. Ketiga seharusnya aku duduk santai di rumah. Keempat aku ingin pulang. Kelima it's impossible. Keenam mustahil. Ketujuh mana mungkin aku bisa pulang.
Sudut pandang cerita adalah teknik atau cara yang digunakan oleh pengarang atau penulis dalam menampilkan pelaku, kisah dalam sebuah cerita. Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" Sudut pandang orang pertama.
Sudut pandang cerita terbagi 3 jenis. Pertama sudut pandang orang pertama. Kedua  sudut pandang orang kedua. Ketiga sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama merupakan cerita diceritakan langsung dari sudut pandang karakter utama atau saksi peristiwa. Memberikan pembaca akses langsung kepikiran dan perasaan tokoh tersebut.
Sudut pandang cerita orang ketiga merupakan sudut pandang alur ceritanya diceritakan oleh penulis atau cerita tersebut menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh orang lain.
Kata ganti yang dipakai pada sudut pandang orang pertama terbagi dua. Pertama orang pertama tunggal kata gantinya aku, saya, -ku. Kedua orang pertama jamak kata gantinya  kami, kita.
Kata ganti yang dipakai pada sudut pandang orang ketiga terbagi dua. Pertama orang ketiga tunggal kata gantinya dia, ia, -nya. Kedua orang ketiga jamak kata gantinya mereka.
Satu paragraf yang menggunakan sudut pandang orang pertama yang berdasarkan cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku." Ubah menjadi sudut pandang orang ketiga pada paragraf tiga.
Aku kembali membaca  bukuku, tetapi tak satupun kalimat kupahami. Suara-suara yang menyindir itu masih terdengar, kadang diselingi tawa.
Aku cukup yakin, jika aku mengangkat wajah, salah satu atau beberapa orang dari mereka sedang melirikku. Aku tidak suka, tetapi mau bagaimana lagi? Walau tak kukenal dengan baik, mereka semua terikat darah denganku.
Ubah menjadi sudut pandang orang ketiga paragrafnya Dia membaca bukunya, tetapi tak satupun kalimat yang ia  pahami. Suara-suara yang menyindirnya itu masih terdengar, kadang diselingi tawa.
Dia cukup yakin jika dia mengangkat wajah, salah satu atau beberapa orang dari mereka sedang meliriknya. Dia tidak suka, Tetapi mau bagaimana lagi? Walau tak dia kenal dengan baik, mereka semua terikat darah dengannya.
Gaya bahasa dalam cerpen merujuk pada cara penulis menggunakan bahasa untuk menyampaikan cerita, mengungkapkan perasaan, serta membangun suasana.
Gaya bahasa ini meliputi pilihan kata, penggunaan metafora, simile, personifikasi, dan berbagai unsur stylistik lainnya yang memperkaya makna dan memberi warna pada cerita.
Gaya bahasa yang efektif dapat memperdalam pemahaman pembaca terhadap karakter, konflik, dan tema dalam cerpen.
Kata gundah artinya cemas, gelisah khawatir akan sesuatu hal. Contoh kalimat dari cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" Wajah- wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas.
Kata menggunjingkan artinya membicarakan, bergosip. Contoh kalimat seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya.
Kata deru artinya suara. Contoh kalimat aku merasa deru jantungku kian kencang. Kata berdengung artinya terdengar seperti lebah. Contoh kalimat seruan syukur berdengung memenuhi ruangan.
Kata lain dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" Menuliskan arti dan hal-hal yang membantu pemahaman. Pertama kosakata mustahil artinya tidak mungkin terjadi. Hal yang membantu pemahaman, terdapat kalimat ini penjelas mengapa keinginan 'aku' tidak bisa terjadi.
Kedua derit artinya tiruan bunyi lantai bambu diinjak, engsel yang tidak berminyak dan sebagainya terdapat kata penjelas nyaring. Hal yang membantu pemahaman, terdapat kata penjelas nyaring.
Ketiga terkatup artinya tertutup rapat-rapat. Hal yang membantu pemahaman, terdapat kata-kata 'aku bebicara di antara gigi.' Keempat berhamburan artinya berjalan beramai-ramai. Hal yang membantu pemahaman, terdapat penjelas bagaimana situasi saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H