Setelah bumbu siap, panaskan  minyak dalam wajan dan masukkan bawang merah yang sudah di iris tadi sampai layu.
Selanjutnya tambahkan lengkuas yang digeprek, daun salam, daun jeruk dan serai. Kemudian masukkan cabai hijau yang sudah bercampur dengan bawang merah, masak sebentar.
"Tumis bumbu ini sampai harum, ya. "Baik, Nek!" Aku menjawab sambil menuangkan bumbu ke dalam wajan.
Sepertinya aku akan segera disambut aroma wangi yang menggoda. "Wow harum sekali Nek!" Seruku gembira.
"Kalau sudah harum, masukkan potongan ayamnya," Lanjut Nenek. Aku dengan cepat memasukkan ayam. Mengaduknya hingga terbalut bumbu. Perlahan lahan dengan api kecil. Â Nenek tersenyum bangga melihat cucunya begitu antusias.
"Kemudian buka tutup ayam tambahkan santan kental 500 ml dan penyedap rasa ayam 1 sendok teh." Ucap Nenek. "Baik Nek." Ucapku.
Namun saat aku hendak menuangkan santan. Kyna adikku yang tak sabar berlari mendekat. Dalam sekejap Kyna terjatuh dan dengan cepat menjatuhkan wadah santan ke lantai.
"Kyna!" Seruku terkejut melihat santan tercecer di lantai. Untungnya masih  ada cukup santan yang tersisa di wadah lain.
"Maaf, Kak! Aku tidak sengaja!"Kyna terisak menatap santan yang tumpah. Aku melihat wajah adikku yang penuh penyesalan dan langsung berusaha menenangkan.
"Tidak apa-apa, Kyna. Santan yang di lantai bisa dibersihkan. Yang penting kamu tidak terluka." Kataku sambil tersenyum. Aku mengambil sisa santan dan mulai menuangkannya ke dalam kuali.
Setelah situasi tenang. Aku memandang kyna dengan lembut. "Tapi lain kali hati-hati ya. Saat kita memasak kita harus fokus dan tidak terburu-buru." Ucapku.
Kyna mengangguk, menyesali tindakannya. "Iya, Kak. Aku akan lebih hati-hati." Ucap Kyna.