"Baik, Nek! Dyaz mengerti sekarang. Setelah itu?" Aku bertanya, semakin yakin.
"Cuci lagi ayam tersebut sampai 2 kali lagi dan saat mencuci untuk keempat kalinya ayam tersebut direndam dengan garam kasar yang sudah dicampur dengan air. Kemudian bilas sampai bersih. Tiriskan." Ucap  Nenekku. "Baik Nek." Ucapku.
"Oh iya Nek, berapa banyak cabai yang harus Dyaz pakai?" Tanyaku.
"Sesuaikan dengan selera. Jika suka pedas, gunakan lebih banyak. Tapi jangan lupa sayang. Bumbu yang pas adalah kunci masakan yang enak!" Nenek menambahkan dengan semangat.
Sebelum mengolah bahan. Aku tahu bahwa persiapan alat dan bahan sangat penting.
Aku mengambil kuali besar beserta spatula dari lemari. Kuali besar untuk menumis bumbu, pikirku. Setelah itu aku mencari talenan dan pisau tajam. Alat yang sangat penting untuk mengiris bumbu-bumbu segar.
Di sisi lain, aku menyiapkan mangkuk untuk mencuci ayam dan satu wadah untuk menampung bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan dan satu wadah untuk irisan bawang.
"Harus ada cobek dan ulekan untuk menghaluskan cabai dan rempah." Gumamku sambil menatap alat-alat yang telah disiapkan.
Selanjutnya, aku menyiapkan bahan-bahan yang sudah di beli di pasar tadi. Dan mulailah aku mencuci ayam terlebih dahulu. Aku mencuci ayam dengan benar, yang sudah aku tulis tadi. Tata cara membersihkan ayam yang di beritahu Nenekku tadi.
Aku masih video call dengan Nenekku. Aku mulai memasak. Cara membuat Ayam Lado Hijau Koto Gadang pun dijelaskan
Nenek.
"Pertama kamu harus mengiris bawang merah 50 gram dan bawang putih sekitar 5 buah." Lalu giling bumbu, yaitu jahe, bawang putih, kemiri dan ditambah dengan garam sampai halus.
Selanjutnya haluskan cabai hijau ditambah bawang merah yang sisa 200 gram." Ujar Nenek sambil menunjukkan cobek. Aku  dengan hati-hati mulai menghaluskan bumbu, mengingat petunjuk Nenek. "Pastikan tidak ada bumbu yang tertinggal." Ucap Nenekku sambil mengawasi.