Aku ingat dulu pernah membaca artikel tentang masakan Ayam Lado Hijau Koto Gadang.
Ayam Lado Hijau Koto Gadang merupakan salah satu hidangan khas Minangkabau  dari Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Nagari Koto Gadang  juga terkenal tempat lahir dan besarnya pahlawan-pahlawan Minangkabau bertitel nasional.
Pahlawan yang berasal dari nagari Koto Gadang diantaranya adalah Haji Agus Salim (Mentri Luar Negeri), Rohanna Koeddoes (Wartawati pertama Indonesia dan pahlawan RI), Sutan Sjahrir (Perdana Menteri pertama RI) dan Emil Salim (Mentri Penerangan RI) juga tumbuh besar di Nagari hamparan Gunung Singgalang ini.
Ayam Lado Hijau Koto Gadang terkenal dengan rasanya yang pedas segar dan bumbu dengan dominasi cabai hijau yang menjadi karakteristik utamanya.
Nama lado hijau merujuk pada cabai hijau yang biasa disajikan bersamanya. Mengambil inspirasi dari hasil alam setempat. Terutama cabai hijau (lado mudo) yang tumbuh subur di wilayah tersebut.
Ayam Lado Hijau Koto Gadang biasanya disajikan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, pesta syukuran, pertemuan keluarga besar dan perayaan hari besar.
Ayam Lado Hijau Koto Gadang sering kali diasosiasikan dengan komunitas peternak setempat yang telah mempertahankan dan melestarikannya sebagai bagian dari warisan budaya mereka.
Meskipun tidak ada satu tokoh tertentu yang dikenal sebagai penemu Ayam Lado Hijau Koto Gadang pengembangan dan pelestariannya merupakan hasil kerja keras masyarakat Koto Gadang yang menghargai tradisi kuliner mereka.
Masakan Ayam  Lado Hijau Koto Gadang dapat bertahan hingga sekarang karena keunikan rasa, penggunaan bumbu tradisional yang melimpah, daya tarik bagi wisata kuliner di daerah tersebut. Serta komitmen masyarakat untuk melestarikan warisan kuliner mereka.
Dengan semangat aku memutuskan untuk memberi kejutan istimewa. Aku ingin memasak Ayam Lado Hijau Koto Gadang untuk merayakan cinta mereka.