"Adi, aku di sini. Kau harus kuat," bisik Rina dengan suara bergetar.
Adi membuka matanya perlahan, melihat Rina dengan tatapan yang penuh kasih. "Rina... kau datang."
Di tengah situasi itu keluarga besar Raharjo harus menghadapi kenyataan bahwa cinta Rina dan Adi tidak bisa begitu saja diabaikan. Mereka menyadari bahwa perasaan itu begitu kuat, bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun.
Malam itu setelah melihat kondisi Adi yang membaik, keluarga besar Raharjo berkumpul di ruang tunggu rumah sakit. Pak Raharjo memulai percakapan dengan suara yang tenang namun penuh kepedihan.
"Kita tidak bisa terus menyangkal perasaan mereka. Meskipun sulit, kita harus mencari cara untuk menerima dan memahami situasi ini."
Bu Sulastri mengangguk, air mata mengalir di pipinya. "Kita hanya ingin yang terbaik untuk mereka. Mungkin kita harus membuka hati dan pikiran kita lebih luas."
Dira yang sejak awal mendampingi Rina, menambahkan, "Cinta mereka adalah cinta yang murni. Kita harus memberi mereka kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bisa menjalani ini dengan bijaksana."
Malam itu, di bawah langit Jakarta yang penuh bintang, keluarga besar Raharjo membuat keputusan yang akan menentukan masa depan Rina dan Adi. Keputusan yang tidak hanya didasarkan pada tradisi dan norma, tetapi juga pada cinta dan pengertian yang mendalam.
Pagi itu, setelah malam penuh keputusan, keluarga besar Raharjo mulai menerima kenyataan yang ada. Adi perlahan pulih dari cederanya, dan Rina tetap setia berada di sampingnya. Namun, perjalanan mereka masih panjang dan penuh dengan tantangan.
Di tengah kesibukan merawat Adi, hadir seorang tokoh yang membawa angin segar ke dalam kehidupan mereka. Namanya dr. Andi, seorang dokter muda yang bertugas di rumah sakit tempat Adi dirawat. dr. Andi adalah sosok yang penuh perhatian dan memiliki kepribadian yang hangat. Kehadirannya tidak hanya memberikan perawatan medis yang diperlukan, tetapi juga dukungan moral yang sangat dibutuhkan oleh keluarga Raharjo.
Suatu hari setelah pemeriksaan rutin, dr. Andi duduk bersama keluarga Raharjo di ruang tunggu. "Kondisi Adi semakin membaik. Ia memiliki semangat yang luar biasa dan itu sangat membantu proses penyembuhannya."