Mohon tunggu...
Vox Populi
Vox Populi Mohon Tunggu... Buruh - Pengamat

Vox populi vox moneta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati adalah Contoh Betapa Tak Terhingga Kasih Seorang Ibu

6 Oktober 2022   16:08 Diperbarui: 6 Oktober 2022   16:11 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: CNN Indonsia/Safir Makki

Sangat dapat dimaklumi jika Megawati dan PDIP kemudian ketar-ketir mendapati keadaan ini. Sudah cukup 2014 dan 2019 memberikan panggung bagi selain trah Soekarno. Pilpres 2024 harus menjadi panggung bagi keturunan Sang Proklamator yang adalah identitas PDIP.

Puan harus maju di 2024, tidak boleh tidak. Kalau 2024 tidak maju, siapapun yang terpilih bisa dipastikan bakal maju lagi sebagai incumbent di 2029. Puan bakal kalah popularitas lagi.

Bagaimana dengan 2034? Bisa-bisa kehilangan momentum. Lagi pula, saat itu Megawati akan berusia 87 tahun. Terlalu tua untuk ikut berkampanye mempromosikan puterinya ke mana-mana.

Tahu betul nilai minus Puan di elektabilitas, maka popularitasnya harus didongrak sejak sekarang. Itu sebabnya kita melihat serbuan banner "kepak sayap kebhinekaan" beberapa waktu lalu.

Sayangnya, bagi Puan dan Megawati, langkah tersebut rupanya tak cukup ampuh. Ganjar semakin moncer, sedangkan Puan jalan di tempat. Kalau tidak melakukan gebrakan besar, tak akan ada peluang bagi puteri Megawati.

Kalau kemudian kita disuguhkan "drama" seolah-olah Ganjar dibuang oleh PDIP, percayalah itu bukan berarti PDIP membenci Ganjar. Itu semata-mata bentuk kasih seorang ibu pada anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun