Mohon tunggu...
Vox Populi
Vox Populi Mohon Tunggu... Buruh - Pengamat

Vox populi vox moneta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati adalah Contoh Betapa Tak Terhingga Kasih Seorang Ibu

6 Oktober 2022   16:08 Diperbarui: 6 Oktober 2022   16:11 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: CNN Indonsia/Safir Makki

SBY melangkah lebih jauh dengan menantang Megawati di Pemilihan Presiden (Pilpres). Kali pertama rakyat Indonesia dapat menentukan presiden pilihannya secara langsung.

Hasilnya? Megawati kalah di 2004. Bahkan kembali menelan kekalahan ketika terjadi rematch di 2009.

Jelang Pemilu 2014, nama Joko Widodo tiba-tiba saja melejit. Media darling yang namanya selalu muncul di pemberitaan. Megawati sebetulnya ingin maju lagi sebagai capres, tetapi atas nasihat beberapa petinggi PDIP akhirnya memilih menunjuk Jokowi sebagai calon usungan PDIP.

Saatnya Anak Sendiri

Jokowi memenangkan Pilpres 2014, melengkapi kemenangan PDIP di pemilihan legislatif. Membuat nama Jokowi semakin melambung setinggi langit, meski oleh Megawati selalu diingatkan: "hanya petugas partai".

Menyesalkah Megawati, sebab pada Pemilu 2019 dirinya "terpaksa" kembali harus merelakan status capres PDIP kepada Jokowi yang disukai masyarakat kalangan bawah? Hanya Megawati dan Tuhan yang tahu.

Yang jelas, Megawati memang tidak berniat maju waktu itu. Momentumnya sudah hilang. Sebagai seorang ibu, dapat dimaklumi jika kemudian dia ingin Puan Maharani yang menggantikan dirinya. Nama Puan memang sempat mencuat sebagai capres PDIP.

Namun PDIP belum cukup percaya diri, sebab Puan kalah popular dari Jokowi. Selain itu, kinerjanya sebagai Menkokesra juga kerap disorot. Modalnya hanyalah darah Soekarno dan dukungan penuh dari sang ibu.

Apa boleh buat, demi eksistensi partai akhirnya kembali Jokowi yang dimajukan pada 2019. Dan ... berhasil.

Pada 2024, Jokowi tak boleh lagi mencalonkan diri. Inilah saat yang tepat bagi Megawati dan PDIP untuk mendorong Puan. Sekarang puterinya itu sudah punya pengalaman banyak. Di kabinet sudah menjadi menteri koordinator, di parlemen saat ini menduduki posisi ketua DPR.

Toh, satu-satunya kekurangan Puan adalah elektabilitas. Dari berbagai hasil survei terlihat bagaimana elektabilitas cucu Soekarno ini masih sangat rendah.

Di tengah segala upaya untuk mendongkrak nama Puan, muncullah Ganjar Pranowo dengan segala popularitasnya. Nama kader PDIP ini digadang-gadang sebagai salah satu capres potensial di 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun