Jadi siapa yang akan menanggung utang Indonesia?
Apakah kita rakyat Indonesia?
Kalau dipikir kasihan banget kita, udah bayar pajak buat negara, harus juga nanggung utang negara, jadi semua harus kita yang bayar gitu? Gak ada yang bisa masuk surga dong .
Baca Juga: Veronika Asisten Virtual dari Telkomsel
Ataukah semua para pejabat dan presiden yang memimpin negara Indonesia? Nah kalo mikir ini, gimana pembagiannya di akhirat? Kan ada banyak menteri, anggota DPR, dan sebagainya. Saya malah mikir di akhirat justru malah semua saling nyalahin dan minta pertanggungjawabannya sama Menteri Keuangan aja. Apalagi sudah berapa periode pemerintahan Indonesia alias banyak sekali mantan Menteri Keuangan yang sudah terlibat. Terus Presiden yang sudah berpulang (almarhum) berarti sudah pasti menanggung utang? Kasihan mereka .
Atau ada yang punya pendapat lain?
Saya akhirnya berusaha mencari referensi dari Fatwa MUI dan NU. Dua lembaga yang InsyaaAllah di dalamnya para Ulama yang mumpuni. Meski secara umum sama, tapi ada sedikit perbedaan konteks.
Menurut NU (2002), utang Negara bukanlah utang rakyat, tapi tanggung jawab Negara, dan yang membayar adalah pejabat korup (Sumber : Babe News)
Di sini agak bingung sebenarnya . Kalau gak ada yang korup yang bayar siapa dong? Nah yang korup apakah tahu tanggung jawabnya nanggung utang Negara?
Adapun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung mengeluarkan fatwa tentang status utang negara sebagai berikut. "Setelah mengkaji berbagai kitab rujukan dan melakukan musyawarah, akhirnya diputuskan bahwa utang negara bukan merupakan utang pribadi warga negara, melainkan utang yang harus diselesaikan (kepala) negara," jelas Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Bandung, KH.Maftuh Kholil kepada hidayatullah.com, Ahad (17/4). (Sumber : Hidayatullah.com)Â