Mohon tunggu...
Ratih R. Kai
Ratih R. Kai Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu pendek. Seni itu panjang. Agama itu dalam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Romantisme yang Mengapung

7 Agustus 2012   13:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:07 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tadi masih ada sedikit pekerjaan. Tumben sikapmu manja sekali? Ehmmm," kata Solikhin mendaratkan kecupan di kening Haning.

Ia bersiap memuntahkan semua bara yang selama ini ia pendam.

"Ayo ikut aku mas," kata Haning.

"Kemana?"

"Sudahlah, ayo," jawab Haning sambil menarik tangan Solikhin.

Haning mempercepat langkahnya ke taman belakang. Solikhin dibuat terkesima dengan dekorasi taman yang benar-benar romantis malam itu.

"Ini, kau yang membuatnya dik?" tanya Solikhin.

"Heemmm," jawab Haning lirih.

Solikhin memandang istrinya itu. Betul-betul takjub. Ada sebuah perasaan yang kembali menyeruak memenuhi dadanya. Malam itu sangat sunyi. Pelan-pelan lagu All by My self mengalun. Semakin menambah kesan dimabuk asmara.

Solikhin cepat menguasai dirinya.

"Kau cantik sekali malam ini, dik," kata Solikhin sembari menjelajahi wajah Haning dengan jemari-jemarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun