Mohon tunggu...
Nita Harani (Syamsa Din)
Nita Harani (Syamsa Din) Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Ibtidaiyah

I'm Nothing Without Allah SWT. Guru Madrasah Ibtidaiyah. pengagum senja, penyuka sastra. Love to read, try to write, keep hamasah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Badai di Hati Saprol

20 April 2018   16:34 Diperbarui: 20 April 2018   16:45 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
adoeen.blogspot.co.id

"Itu teh bapakmu!" Emak menukas sengit, lalu bergegas ke ruang tamu, mengambil sesuatu di samping TV.

"Nih.." Emak menyodorkan undangan biru muda itu di hadapan Saprol.

"Zurai dan Komar?" Saprol mengeja nama di undangan itu.

"Keduluan Komar Prol..Prol.." Emak terpingkal. Seketika wajah Saprol pias, menghela nafas dalam lalu dihempaskan begitu saja.

"Mak! Ayam jagoku mana?" Saprol berteriak di muka kandang

"Ini,  Mak adu di dalam kuali" aroma sedap gulai ayam menyeruak dari arah dapur. Saprol diam, tak bereaksi.

"Genap sudah perasaan ini hancur" Saprol duduk bersandar di kandang ayam dengan mata kosong.

"Ha..ha..ha..Saprol patah hati?" Burhan terkekeh mengerjapkan mata nakal

"Tak kusangka lelaki sepertimu bisa patah hati, ck..ck..?" Bagio berdecak heran. Lagi, Saprol meninggalkan permainan gap yang baru dimulai.

            Jauh sebelum Subuh, Saprol sudah bangun, bahkan mendahului bapaknya. Usai mengambil wudhu, Saprol mengunci pintu kamar, tak mau dilihat emaknya, padahal maknya sudah tahu.

            "Doamu terkabul Pakne" Emak membangunkan Bapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun