Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Winning Mindset Generasi Z: Antara Ambisi, Etika, dan Tantangan Kegagalan

10 September 2024   23:42 Diperbarui: 11 September 2024   14:57 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Shutterstock via KOMPAS.com

Namun, ada dinamika kompleks dalam penerapan winning mindset terhadap konsep kesuksesan bagi Generasi Z. Di satu sisi, pola pikir ini dapat mengarahkan mereka untuk memenuhi standar kesuksesan yang ditetapkan oleh masyarakat, seperti prestasi akademis, pekerjaan bergengsi, atau popularitas di media sosial.

Standar-standar ini sering kali didorong oleh ekspektasi sosial yang dapat membuat Generasi Z terjebak dalam kompetisi yang tidak sehat dan merasa selalu harus menang di segala aspek kehidupan.

Dalam hal ini, winning mindset berisiko menjadi beban alih-alih motivasi jika Generasi Z tidak diajarkan untuk mengartikulasikan nilai-nilai kesuksesan yang lebih bermakna bagi diri mereka sendiri (Twenge, 2017).

Sebaliknya, winning mindset juga berpotensi mendorong Generasi Z untuk mengeksplorasi makna kesuksesan yang lebih personal dan autentik.

Ketika didasari oleh refleksi diri yang mendalam, pola pikir ini dapat membantu mereka menemukan tujuan hidup yang selaras dengan nilai-nilai pribadi, seperti integritas, kebahagiaan, dan kontribusi kepada masyarakat.

Dengan mengutamakan proses belajar dan perkembangan diri, Generasi Z dapat melepaskan diri dari standar kesuksesan yang sempit dan mulai merayakan pencapaian yang lebih beragam dan inklusif.

Hal ini memungkinkan mereka untuk memaknai kesuksesan tidak hanya sebagai hasil akhir, tetapi juga sebagai perjalanan yang kaya dengan pembelajaran dan pengalaman (Duckworth, 2016).

Winning mindset juga mempromosikan resilience, kemampuan untuk bangkit dari kegagalan, yang sangat penting dalam menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian. Generasi Z, yang sering kali dihadapkan pada tantangan seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan perubahan teknologi yang cepat, dapat memanfaatkan pola pikir ini untuk terus beradaptasi dan menemukan jalan baru menuju kesuksesan.

Dengan menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses, Generasi Z dapat membentuk pandangan bahwa kesuksesan adalah perjalanan dinamis yang tidak selalu linear dan bahwa setiap hambatan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh lebih kuat (Seligman, 2011).

Sebagai kesimpulan, winning mindset berperan sebagai alat bagi Generasi Z untuk menavigasi hidup dengan lebih percaya diri dan tujuan yang jelas, baik berdasarkan standar sosial maupun personal. Pola pikir ini memungkinkan mereka untuk menantang definisi kesuksesan yang tradisional dan mengukir jalan hidup yang lebih sesuai dengan jati diri mereka. Seperti yang dikatakan oleh filsuf Albert Camus, “Life is the sum of all your choices.” Generasi Z, dengan winning mindset, didorong untuk membuat pilihan yang tidak hanya membawa mereka pada kemenangan, tetapi juga pada pemenuhan makna hidup yang autentik.

Pertanyaan Kritis #2: Apakah Winning Mindset Selalu Mengarah pada Hasil Positif, atau Dapatkah Pola Pikir ini Menciptakan Tekanan Berlebihan pada Generasi Z?

Winning mindset, meskipun sering dikaitkan dengan hasil positif seperti pencapaian dan ketangguhan, tidak selalu bebas dari dampak negatif. Pola pikir ini dapat menempatkan Generasi Z dalam tekanan berlebihan untuk terus-menerus berprestasi dan menang. Tekanan ini sering diperparah oleh ekspektasi sosial yang tinggi, kompetisi, dan paparan media sosial yang mendorong mereka untuk selalu menunjukkan sisi terbaik dalam hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun