Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Pertanyaan Krusial dan Jawabannya tentang Design Thinking di Sekolah

10 Maret 2023   16:00 Diperbarui: 11 Maret 2023   11:31 10472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Lokakarya DT: Kepala sekolah dapat memfasilitasi lokakarya DT dengan guru dan staf untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan desain mereka.

3. Pemecahan masalah kolaboratif: Kepala sekolah dapat mendorong guru dan staf untuk bekerja secara kolaboratif untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah sekolah dengan menggunakan pendekatan DT.

4. Membuat prototipe dan menguji: Kepala sekolah dapat memimpin sekolah dalam membuat prototipe dan menguji pendekatan baru dalam pengajaran dan pembelajaran, seperti metode pedagogis baru atau solusi teknologi.

5. Peningkatan berkelanjutan: Kepala sekolah dapat menggunakan prinsip DT untuk terus meningkatkan proses dan sistem sekolah, seperti pengembangan kurikulum atau pengembangan profesional staf.

6. Keterlibatan masyarakat: Kepala sekolah dapat terlibat dengan masyarakat luas untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang kolaborasi. Ini dapat mencakup kemitraan dengan bisnis atau organisasi lokal untuk mengembangkan proyek atau inisiatif dunia nyata.

7. Tantangan desain: Kepala sekolah dapat mengatur tantangan desain bagi siswa untuk memecahkan masalah dunia nyata menggunakan pendekatan DT. Hal ini dapat membantu untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam diri siswa.

8. Pameran prototipe: Kepala sekolah dapat menyelenggarakan pameran atau pameran untuk merayakan karya siswa dan guru yang telah menggunakan prinsip DT dalam proyek atau inisiatif mereka.

9. Pelatihan guru dan staf: Kepala sekolah dapat memberikan pelatihan dan peluang pengembangan profesional bagi guru dan staf untuk mengembangkan keterampilan DT mereka dan memasukkan prinsip-prinsip ini ke dalam pekerjaan mereka.

10. Kolaborasi lintas fungsi: Kepala sekolah dapat mendorong kolaborasi lintas fungsi antara berbagai departemen dan pemangku kepentingan dalam komunitas sekolah untuk menumbuhkan budaya inovasi dan pemecahan masalah.

"Design Thinking encourages experimentation and iteration, allowing educators to test and refine their ideas before implementing them in the classroom." - Alyssa Gallagher and Kami Thordarson, authors of "Design Thinking for School Leaders"

6. Apakah pentingnya pemilikan mindset ini oleh para guru?

Memiliki pola pikir DT di kalangan guru dapat membawa beberapa manfaat, antara lain:

Menumbuhkan kreativitas (Fostering creativity): DT mendorong kreativitas, yang dapat membantu guru mengembangkan strategi dan teknik pengajaran baru dan inovatif yang dapat meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun