Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Pertanyaan Krusial dan Jawabannya tentang Design Thinking di Sekolah

10 Maret 2023   16:00 Diperbarui: 11 Maret 2023   11:31 10472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kondisi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), memiliki pola pikir DT akan menjadi krusial bagi perkembangan institusi pendidikan secara keseluruhan. Dunia berubah dengan cepat, dan institusi pendidikan harus beradaptasi untuk mengikuti kebutuhan dan tuntutan tenaga kerja dan masyarakat yang terus berkembang. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh pola pikir DT terhadap perkembangan lembaga pendidikan di masa depan:

Kelincahan yang lebih besar (Greater agility): DT mendorong pendekatan yang lebih gesit untuk pemecahan masalah, yang akan sangat penting dalam lanskap masa depan yang berubah dengan cepat. Institusi pendidikan yang mengadopsi pola pikir DT akan lebih siap untuk merespon perubahan teknologi, tenaga kerja, dan masyarakat.

Lebih banyak inovasi (More innovation): DT memupuk kreativitas dan inovasi, yang penting bagi institusi pendidikan untuk tetap relevan di masa depan. Institusi yang menganut DT akan lebih mungkin mengembangkan pendekatan baru dan inovatif untuk pengajaran dan pembelajaran.

Hasil yang lebih baik (Improved outcomes): Dengan menggabungkan DT ke dalam pendekatan mereka, lembaga pendidikan dapat meningkatkan hasil pembelajaran bagi siswa. DT mendorong pendekatan yang lebih berpusat pada siswa, yang dapat menghasilkan siswa yang lebih terlibat dan termotivasi.

Kolaborasi yang lebih baik (Better collaboration): DT membutuhkan kolaborasi, yang dapat membantu lembaga pendidikan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mitra industri, lembaga pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini dapat mengarah pada kemitraan dan kolaborasi yang lebih efektif yang bermanfaat bagi siswa dan masyarakat luas.

Dampak sosial yang lebih besar (Greater social impact): Design Thinking mendorong pendekatan yang lebih berempati untuk pemecahan masalah, yang dapat membantu lembaga pendidikan untuk mengembangkan solusi yang memiliki dampak sosial yang positif. Hal ini dapat membantu lembaga untuk berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil.

Secara keseluruhan, memiliki pola pikir DT akan sangat penting untuk pengembangan institusi pendidikan di masa depan dalam kondisi VUCA. Institusi yang mengadopsi pendekatan ini akan lebih siap untuk menanggapi perubahan, mendorong inovasi, meningkatkan hasil bagi siswa, membangun kolaborasi yang lebih kuat, dan berkontribusi pada dampak sosial yang positif.

Refensi:

  1. "Design Thinking for School Leaders: Five Roles and Mindsets That Ignite Positive Change" by Alyssa Gallagher and Kami Thordarson: This book provides an overview of Design Thinking and how it can be applied in schools, with a focus on the role of school leaders in driving positive change.

  2. "Design Thinking in Education: Empathy, Challenge, Discovery, and Sharing" by Joyce Hwee Ling Koh and Chee-Kit Looi: This book provides a comprehensive guide to Design Thinking in education, with a focus on the practical implementation of Design Thinking in classrooms and schools.

  3. "Design Thinking for Educators Toolkit" by IDEO: This toolkit provides a collection of resources and tools to help educators implement Design Thinking in their classrooms, including case studies, worksheets, and videos.

  4. "Design Thinking for Kids" by John Spencer and A.J. Juliani: This book provides a guide to teaching Design Thinking to elementary and middle school students, with a focus on building creativity, problem-solving, and collaboration skills.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun