Penumpang berjalan kaki (atau naik tangga/ban-berjalan) menyeberangi perempatan, kemudian naik lagi di segmen lanjutan;
Eksklusifitas jalur memungkinkan kendaraan JJUAE melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km /jam dengan 'tanpa' hambatan.
Untuk info lebih lengkap tentang JJUAE silahkan klik pilihan ini, <Slide Penjelasan JJUAE>.
Kelemahan dan Kebaikan JJUAE
JJUAE mempunyai satu kelemahan yaitu keharusan bagi penumpang untuk naik-turun berpindah-pindah kendaraan. Tetapi JJUAE mempunyai banyak kebaikan.
JJUAE mampu melintas cepat dan secara teoritis akan selalu tepat waktu.
JJUAE cukup independen terhadap gangguan, misalnya, ketika lampu lalu-lintas mati JJUAE tetap bisa berfungsi normal, ketika suatu segmen tergenang banjir, segmen-segmen yang lain tetap berfungsi seperti biasa.
Meski menggunakan mikrobus, total kapasitas angkut JJUAE diperhitungkan mampu memenuhi kebutuhan jutaan warga Jakarta, karena kendaraan JJUAE bisa diberangkatkan dalam interval waktu yang sangat pendek, 2 menit, 1 menit, atau pun ½ menit.
Tanpa mengecilkan perlu adanya subway dan monorel, membandingkan dengan subway dan monorel yang memerlukan investasi waktu dan puluhan trilyun rupiah, JJUAE bisa segera diterapkan di sarana jalan yang ada sekarang, memerlukan investasi yang jauh lebih kecil, cukup diawali dengan ratusan milyar rupiah. Hitungan biaya operasional per kilometer juga 'murah' di bawah Rp. 150 / km / penumpang.