menjanjikan kecepatan perjalanan rata-rata 25 s/d 40 km/jam, di dalam kota Jakarta, dengan kendaraan umum;
ada kepastian waktu tempuh;
mudah disiapkan untuk segera menjangkau semua sudut Jakarta;
diharapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Salah satu titik tolak pemikiran JJUAE adalah terbuangnya waktu di setiap persimpangan. Seperti diketahui, persimpangan atau lampu merah selain memaksakan waktu tunggu juga menyebabkan timbulnya antrean yang mengawali kemacetan. JJUAE menyediakan angkutan umum yang 'bebas' lampu merah.
Saat ini, pembandingan yang paling tepat untuk JJUAE adalah busway. Sama dengan busway, JJUAE memerlukan adanya separasi dan eksklusifitas jalur.