Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reformasi Birokrasi ASN, Antara Realita dan Pencitraan

25 November 2018   15:44 Diperbarui: 25 November 2018   16:02 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Salah Satu bentuk Reformasi Birokrasi ASN yaitu Tunjangan Kinerja, Pembayaran tunjangan kinerja saat ini didasarkan pada e-kinerja. Pembayaran tunjangan kinerja hampir mirip dengan pembayaran gaji, jadi perbandingan gaji antara orang yang bekerja dengan orang malas bekerja tidak boleh sama pada tunjangan kinerja dan seharusnya tidak boleh terjadi juga pada pembayaran gaji. Dalam meningkatkan kesejahteraan ASN pemerintah telah menyalurkan tujangan kinerja yang dikelola Satkernya masing-masing. ASN benar-harus benar serius memperlihatkan hasil kerjanya sesuai kualitas keilmuan.

Dipenghujung paparannya, "Jangan ada ASN memanfaatkan fasilitas kantor, seperti komputer untuk bermain game di jam-jam bekerja. Karena itu sangat tidak layak untuk mendapatkan tunjangan kinerja dan apabila ada pimpinan yang tidak menegur maka pimpinan tersebut tidak layak menjadi seorang pemimpin." Pesannya.

"Melalui kegiatan Pembinaan Kepegawaian ini agar ASN dimanapun berada agar bermartabat, mempunyai harga diri dan bertanggungjawab atas gaji dan kesejehateraan yang diperolehnya." Tutup Abdul Hakim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun