Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reformasi Birokrasi ASN, Antara Realita dan Pencitraan

25 November 2018   15:44 Diperbarui: 25 November 2018   16:02 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Cuti;

c. Perlindungan; dan

d. Pengembangan kompetensi.

Seorang PPPK memiliki masa kerja sesuai dengan masa perjanjian kerja dengan pemerintah. Masa kerja yang diberlakukan tergantung kebutuhan instansi terkait. Selama bekerja seorang PPPK tidak memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) selayaknya seorang PNS/ASN.

"Dalam suatu komunitas pegawai ternyata lebih didominasi berkategori negatif atau menyimpang ketimbang komunitas pegawai berprilaku positif/kenormalan (contoh, komunitas pegawai ini senang bermain game, senang rumpi/gossip hingga memanfaatkan fasilitas negara tersebut untuk kepentingan pribadi atau golongan) sebanyak 80% dan 10 % hidup bekerja (ideal people) tanpa memikirkan lagi gaji." Tukas Abdul Hakim.

Birokrasi mencakup beberapa kriteria yaitu, mencintai pekerjaan, memiliki kedamaian hati, keikhlasan. bekerja full time,  tidak rakus, bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan jujur pada diri sendiri yang mampu menekan hawa nafsu "jahat" agar tidak menguasai diri kita, tidak dikuasai oleh niat-niat menyimpang.

"ASN sebagai profesi yang berkualitas terbaik harus memiliki prinsip moral tanggung jawab terhadap publik dan kualifikasi dalam akademik, profesionalitas dalam jabatan menjaga kehormatan ASN dan di Makassar sangat menghormati budaya kearifan lokal yaitu Siri' (malu). Sebagai ASN harus amanah, berintegritas dan sebagai pelayan sekaligus pemersatu bangsa." Tukas Abdul Hakim.

ASN itu berintergritas, melayani, besih, tertib, mandiri dan bersatu dimana ASN  harus memiliki penguatan kapasitas ASN agar lebih profesional karena pendidikan sangat didukung dan tidak dipersulit dalam ijin belajar/tugas belajar.

Pencapaian Keberhasilan Kepemimpinan, 70% transpormasi yang dilakukan itu gagal. Pemimpin yang berhasil dalam melakukan transformasi adalah mereka yang melibatkan aspek Hatinurani. Berbahagialah orang yang memiliki hati. tidak menuju jalan yang sesat. dengan memiliki kekayaan hati sehingga kita bisa menjadi seorang ASN yang berkualitas tinggi dengan mengharap ridho Ilahi.

"Jika ASN melakukan kebiasaan-kebiasaan yang benar maka akan keluar karakter-karakter yang benar. Dalam hal kebiasaan bermain game,  menjadikan karakter sebagai gamer bukan sebagai pekerja. Padahal tugas pokok ASN harus menjajdi acuan pokok dalam bekerja. Sebagai ASN harus banyak bersyukur, bertanggung jawab atas titipan Allah SWT. tanpa bersyukur hati akan menjadi gelisah mengalami kesempitan hidup." Ungkapnya.

Terang-terangan, Kepala Biro Kepegawaian mengatakan, "Kinerja seorang kuli bangunan sungguh berbeda dengan ASN, dari jumlah gajinya jauh berbeda. Padahal tukang/kuli bangunan bekerja lebih menguras tenaga dan memiliki resiko lebih berbahaya, sementara ASN hanya datang, absen, lalu bermain game, ngerumpi terima gaji bulanan. Perubahan perilaku harus dimulai dari diri sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun