Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keringat Perempuan NTT Menghiasi "Tahun Berlian" Indonesia di Istana Merdeka Jakarta

26 Agustus 2020   06:54 Diperbarui: 26 Agustus 2020   18:45 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya selembar sarung bila dijual dipasar seharga 400 ribu sampai 600 ribu. Padahal kalau kita melihat prosesnya yang sulit, berbelit-belit dan memakan waktu yang lama rasanya tidak adil. Karena saya pun pernah terlibat dalam proses pembuatannya.

Melihat ketidakwajaran ini, saya berinisiatif untuk memasarkan sarung-sarung Ibu Selvi melalui media sosial.

Hal ini karena keterbatasannya teknologi dan media sosial. Dan untungnya ada kerabat dan kenalan yang merasa tertarik untuk membelinya.

Kemudian sebagain besar uang hasil penjualan sarung itu diberikan kepada adiknya untuk membayar uang kuliah.

Ibu Selvi adalah salah satu sosok dari ribuan perempuan Palue bahkan perempauan Nusa Tenggara Timur dalam hal bertenun.

Ibu Selvi adalah wakil dari perempuan tangguh yang menjadi jangkar ekonomi dalam keluarga ketika ketika amukan Gunung Rokatenda dan covid-19 melanda.

Tidak bermaksud melebih-lebihkan kalau dikatakan bahwa Ibu Selvi menjadi salah seorang saksi dan penjaga tradisi serta budaya orang-orang NTT.

Dengan demikian dari keringatnya, buah karyanya turut membungkus tubuh presiden saat perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 75.

Tahun berlian Indonesia sudah bercahaya di Istana dengan karya perempuan NTT namun kesejahteraan mereka masih dalam deretan pertanyaan yang belum terjawab tuntas.

Entah kapan perempuan terus dianggap kelompok kelas dua dan sampai kapan kesejahteraan ekonomi orang-orang NNT diperhitungkan?

Jujur, kami belum matang dan mandiri secara ekonomi walau Indonesia telah berumur berlian ditahun ini. Kami masih terbelakang walau karya kami terpampang di depan istana, di depan mata rakyat Indonesia dan dunia. Kami menunggu dan akan terus menunggu karena kami juga adalah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun