Paskah bagi Lansia dan Orang muda
Cessi, et sublato montem genitore petivi. "Aku mengalah pada pertempuran, dan menggendong ayahku, dan naik ke gunung."
Kini para lansia mengalami kesepian. Namun para lansia tetap menjadi akar. Dan orang muda muda walau terus bertunas, bermekar, tetapi tetap membutuhkan akarnya; jika tidak, ia tidak dapat berbuah. Orang tua itu seperti akar. Ketegangan antara tua dan muda ini harus selalu diselesaikan melalui sebuah perjumpaan.
Perjumpaan itu memungkinkan adanya "mimpi yang tak terampas". Dan semua orang dipanggil untuk bertanggung jawab atas mimpi yang terampas.Â
Dan satu kalimat lagi dari Virgil muncul di benak ketika Aeneas, yang dikalahkan di Troya, telah kehilangan segalanya, dan hanya memiliki dua pilihan: tetap tinggal di sana untuk menangis dan mengakhiri hidupnya, ataukah hasrat yang ada dalam hatinya untuk melangkah lebih jauh, untuk mendaki gunung agar lolos dari peperangan?
Sebuah kalimat yang indah: Cessi, et sublato montem genitore petivi. "Aku mengalah pada pertempuran, dan menggendong ayahku, dan naik ke gunung." Itulah yang seharusnya kita lakukan hari ini: menggendong akar tradisi kita dan mendaki gunung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H