Mohon tunggu...
ana Mhi
ana Mhi Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita dengan keseharian biasa saja

Suka kopi dengan khas pahitnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Cerpen) Titip Rindu untuk Ayah

12 September 2022   20:07 Diperbarui: 12 September 2022   20:06 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com/sasint


"Ira rindu ayah, Bu,"


Masih terekam jelas bagaimana wajah ayah. Tersenyum padaku dengan begitu tulus, memeluk dengan hangat. Sekarang sudah tidak ada lagi. Dan aku sangat merindukan sosok dirinya saat ini, di tempat ini.


"Sabar, Nak," suara ibu bergetar. Aku tahu ia pun sedang menangis sekarang.


Tuhan, aku titip ayah pada-Mu, peluk ia selalu. Sosoknya sangat berharga bagi kami. Dan tolong katakan padanya, aku dan ibu begitu merindukan dirinya. Aku titip rindu ini untuknya, Tuhan.


-Ayah, berat hidup tanpamu.-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun