Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu
Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa Maria Bunda Allah,
Doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati.
Amin
Butir demi butir Rosario kami gulirkan. Berharap doa kami bisa menembus langit dan sampai kepada Tuhan. Sampai di butir terakhir, Om Dinan belum juga memenuhi janjinya untuk mengabari kami lewat video call.
Tak sabar menunggu Om Dinan, aku mencoba menelepon mama ke telepon seluler milik mama. Berkali aku coba tapi tak ada respons. Hatiku semakin kacau. Pikiranku semakin tak karuan. Air mataku tumpah ruah sama derasnya dengan hujan malam ini.
Re, mama kamu masih belum sadar. Om masih di sini kok jagain mama kamu. Jangan takut, ya.Â
Pesan singkat yang aku terima dari Om Dinan tak juga membuatku tenang. Mataku tak kunjung mengantuk.
Sambil mengantar sarapan untuk papa, aku beranikan diri menyampaikan kabar tentang kecelakaan mama. Kulatih diriku merangkai kalimat demi kalimat semalam suntuk agar bisa diterima papa selembut mungkin.
"Pa, gimana kondisi papa pagi ini?" Aku mencoba membuka percakapan.