Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bahasa Secangkir Piccolo

6 Desember 2020   00:07 Diperbarui: 6 Desember 2020   00:09 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kesambet, Pak?" Tanya Vega penuh cemas bercampur bingung.

"Aku Tanya sampai kapan kau akan tetap tinggal." Ulang Deta.

"Aku jawab, Bapak tau jawabannya." Kenang Vega.

"Lalu kau pergi?" Tanya Deta.

"Aku pergi karena sertifikasi Key grader." Polosnya Vega menjawab pertanyaan Deta.

Bertahun-tahun Vega menyiapkan Piccolo untukku di jam-jam konsentrasiku menurun.  Bertahun-tahun aku memilih menjadi saksi proses kerja kerasnya menjadi seorang abdi kopi sejati seperti sekarang. Bertahun-tahun aku memilih memperahtikannya dari balik counter bar dan layar CCTV-ku. Membiarkan dia melewati tiap momentnya dan hanya bisa menjadi pengamat setia. Bahkan ketika hampir sekujur tangannya terguyur air  panas. Aku hanya bisa mengutuk diriku yang tak bisa mengoleskan salap luka bakar untuknya. Bertahun-tahun kami bahkan tak sadar kalau hati kami saling ketergantungan.

Ve, kamu memang sulit dipahami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun