Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warisan Nurli dan Keajaiban Harika

4 Oktober 2020   00:12 Diperbarui: 4 Oktober 2020   00:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ta, ini aku. Harika. Aku sudah terima suratmu. Aku mau ketemu, Ta." Harika memberanikan diri untuk menelepon Atlanta.

"Aku yang harus pulang ke Siantar, atau kita ketemu di Jakarta?"

"Kita ketemu di Jakarta aja, Ta. Minggu depan aku sudah kembali."

Masa remaja Harisa dan Atlanta memang tak bisa dipisahkan. Atlanta boleh dibilang anak yang popular di sekolah. Dia aktif sebagai anggota team basket. Sedang Harika dulunya adalah anggota Paskibra dan aktif juga sebagai anggota OSIS. Sama-sama popular, hanya berbeda karakter.

"Hai." Sapa Harika kaku ketika tiba di ruangan kerja Atlanta.

Lama tak saling berkomunikasi, Harika tak pernah tahu kalau Atlanta sekarang adalah seorang Psikolog.

"Tenanglah. Bukankah aku ini masih temanmu juga. Kenapa harus kaku?" Sambut Atlanta sambil menyodorkan kopi hitam untuk Harika.

"Ada apa menulis surat untukku?" Nampaknya Harika masih belum bisa nyaman dengan pertemuannya dengan Atlanta kali ini.

"Agar ada yang kau baca. Agar kau tak berhenti membaca."

"Ta, aku tak pernah tahu kalau kau sekarang adalah seorang Psikolog."

"Apa kau pernah cari tahu tentangku? Bertanya pada teman-teman lain tentang aku? Padahal sekarang kita sama-sama bekerja di Ibu Kota, Ka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun