Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lunturnya Warna Pelangi

13 Mei 2020   00:48 Diperbarui: 13 Mei 2020   00:53 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rumah sakit bisa rawat?" Ini kekhawatiran terbesar Kanaka. Bekerja di pedalaman jelas sulit mendapat penanganan medis sebaik di kota.

"Bisa, Pak."

Kali ini Kanaka bukan hanya kalut. Dia hancur.

Kanaka hancur melihat selang infus di tangan Aruna. Dan selang oksigen yang terhubung ke masker yang digunakan Aruna.

"Pulanglah, Ra. Saya yang jaga Bu Una malam ini. Keluarga Bu Una besok tiba kok, Ra. Saya sudah kabari Ibunya Bu Una."

"Saya beliin Bapak air minum dan roti ya. Buat jaga-jaga kalau Bapak kelaparan nanti." Fara pamit sebentar membeli sedikit bekal untuk Kanaka.

Kanaka puas memandangi Aruna yang nyenyak tertidur. Entah nyenyak tertidur atau efek obat. Kanaka tak bisa tertidur barang sebentar. Dia hanya ingin memastikan Aruna tak kesulitan kalau-kalau butuh bantuannya. Sesekali dia sibuk dengan hpnya. Koordinasi dengan operasional yang dititipkannya pada Mail.

"Terima kasih sudah menjaga Una, Ka." Bu Iren dan Ajeng, kakak Aruna sudah tiba.

"Dalem, Bu." Kanaka mencium tangan wanita yang melahirkan Aruna.

Kanaka memang sudah lama mengenal keluarga Aruna. Ajeng yang lebih dulu bergabung di perusahaan itu sebelum akhirnya mengundurkan diri karna mendapat pekerjaan yang lebih baik. Aruna waktu itu direkomendasikan Kanaka ke perusahaan untuk menggantikan posisi Ajeng.

"Jeng, maaf aku ndak bisa jaga Una." Besarnya rasa bersalah Kanaka jelas terselip dibalik suaranya yang bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun