Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lunturnya Warna Pelangi

13 Mei 2020   00:48 Diperbarui: 13 Mei 2020   00:53 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terima kasih, Sus."

Kanaka segera menjemput Aruna. Meninggalkan kamar Aruna dan membawa segudang pertanyaan di kepalanya.

"Demamnya sudah turun. Sudah tiga puluh delapan koma tujuh. Dua hari ini tidak boleh kerja, ya. Paracetamolnya setiap empat jam sekali. Dua tablet. Banyak minum. Dan tolong jangan banyak pikiran." Dokter memberikan sederet saran sebelum Aruna pergi dari klinik.

"Saya antar kamu ke kamar. Kamu merepotkan. Sangat."

Aruna tak membalas. Tubuhnya masih lemas. Bajunya basah karena keringat yang keluar dari tubuhnya.

"Setelah ini tolong menurut. Supaya tak merepotkan lagi."

"Baik." Jawab Aruna dengan nada kesal.

Sudah dua hari Aruna tak bekerja. Hanya istirahat di kamar. Makannya pun selalu diantar timnya ke kamar. Demamnya masih naik turun. Tubuhnya bahkan semakin lemah.

Gimana kondisi pagi ini? Kanaka mengirimi Aruna pesan singkat.

Seperti biasa. Tak pernah dibalas oleh Aruna.

Hp Aruna berbunyi kembali. Panggilan masuk dari Kanaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun