Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lunturnya Warna Pelangi

13 Mei 2020   00:48 Diperbarui: 13 Mei 2020   00:53 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maaf, Dok. Saya mau istirahat di kamar saya saja. Kompres saja dan paracetamol sudah cukup rasanya." Aruna menolak.

"Baiklah. Kita observasi dua jam ya." Dokter memberi rangkaian instruksi pada suster.

Aruna dibawa ke ruang observasi. Kanaka masih melanjutkan berbincang dengan dokter Deni.

Benzodiazepin. Apa benar Aruna menggunakan obat penenang? Apa ada hubungannya dengan insomnia akut yang sudah bertahun dialami Aruna? Rasa penasaran Kanaka pada perubahan sikap Aruna makin besar.

Kanaka menyusul Aruna ke ruang observasi. Dia melihat Aruna sudah tertidur nyenyak di sana. Dia mengecek perkembangan Aruna pada suster Evi.

"Sus, kalau Aruna sudah bangun, suster boleh telepon saya, ya. Saya yang akan jemput Aruna nanti."

Kanaka meninggalkan Aruna yang masih tertidur di klinik. Dia harus kembali ke ruangannya. Ada banyak laporan yang harus dia kerjakan.

Kanaka kesulitan mengumpulkan konsentrasinya. Aruna tiba-tiba menjelma menjadi penuh misteri.

"Il, tlg antar kunci kamar c4-4 ke ruangan saya." Kanaka tiba-tiba ingin mencari tahu kebenaran tentang Aruna.

Setumpuk obat yang namanya tidak pernah terdengar dijual bebas ada di samping tv dikamar Aruna. Dr.Vicandani, SpKJ. Ternyata benar. Tapi apa yang sebenarnya terjadi pada Aruna.

"Bu Aruna sudah bangun, Pak." Suster Evi memberi kabar lewat telepon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun