Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelukis Langit: Kefanaan yang Indah

30 Maret 2017   22:08 Diperbarui: 30 Maret 2017   22:32 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bella nampak sangat gembira. Mungkin satu-satunya penghalang dia tidak segera melompat dan memelukku adalah aku dan dirinya baru bertemu sekali ini.

“Tuan Endoras, jangan bilang kalau keindahan langit yang aku pindahkan ke atas kanvas ini adalah lukisan-lukisan anda juga!”

Aku tersenyum, “Sayangnya, sebagian besar seperti itu, Nona.”

Senyuman Bella sedikit surut.

“Ayolah, semua seniman sejatinya adalah peniru seniman yang lain, bukan?”

Bella setuju.

**

Menit-menit berikutnya berlalu tanpa terasa. Aku menunjuk beberapa lukisan Bella yang terinspirasi dari lukisan langitku. Dia bercerita tentang perasaan yang dititipkannya pada setiap lukisan, dan aku pun bercerita tentang perasaan yang kutitip pada langit saat itu. Kami tertawa, bersedih, marah dan tersenyum saat mengulas kisah di balik lukisan-lukisan itu.

“Bella, bersediakah kamu mengunjungi rumahku di Ephamus?”

Bella menatap tak percaya. Ada seribu jawaban iya dari cahaya matanya. Tapi dia terlihat ragu.

“Ada apa, Bella?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun