Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ojek Pangkalan Never Die

24 Maret 2017   17:37 Diperbarui: 24 Maret 2017   17:41 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya terpaksa bang, sa…,”

“Sst…!! Jangan bilang-bilang Bang Manto ya. Kami juga, Saya dan Asep,” bisik Doni.

Seno mengangkat mukanya dan menatap tak percaya pada bapak-bapak di depannya.

“Serius, Bang?” tanyanya.

Asep dan Doni mengangguk.

“Badrun, Curik, Paiman, Tamil sama Samijo juga,” sahut Doni.

“Pokoknya hampir semua teman-teman yang mangkal itu sekarang sudah daftar di Ngo-jek juga, makanya sekarang-sekarang ini kami sudah mulai jarang mangkal,” sambung Asep.

“Trus kenapa abang-abang pada gak ada yang berani terus terang sama Bang Manto?”

“Gak enak sama Bang Manto,” sahut Doni.

“Lagian takut juga, ngeri kalau lihat Bang Manto ngamuk. Tuh tadi saja mesti pakai darah-darah segala,” sambung Asep.

Seno menarik napas panjang pertanda lega. Kini kegalauannya telah berkurang drastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun