“Makanya Orion mengajakku ke sini untuk meminta pertimbangan sebagai sesama pemimpin kaum sihir,” sambung Enror.
“Ya, aku mengerti. Selama beberapa hari ini aku terus mendapat penglihatan lewati mimpi kalau sesuatu yang besar akan terjadi. Mungkin kasus ini penyebabnya.”
“Kami butuh denah istana Basalto sebelum jadi puing-puing.”
Langkah Mirina terhenti dan dia menatap Enror serta Orion bergantian.
“Jangan bilang kalian hendak kembali ke sana?”
“Memulai dari tempat sihir-sihir hitam dikubur bisa jadi awal yang baik, Ratu Mirina. Kita tahu kalau semenjak kerajaan Basalto jatuh, tidak pernah lagi ada sihir hitam seperti ini,” sahut Orion.
Mereka telah sampai di pintu depan istana Ruby. Para prajurit yang berjaga memberi hormat takzim.
“Sekali lagi, selamat datang di istana kerajaan Ruby,” ucap Mirina dengan suara datar.
“Kita berdiskusi di balkon favoritku, sambil menikmati minuman hangat.”
Orion sepakat. Enror kelihatan senang.
“Ah, akhirnya ada yang menawari kita minuman…”