Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luna dan Ra

2 Juni 2016   18:27 Diperbarui: 2 Juni 2016   18:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ra memilih gambar, Luna memilih angka.

Koin itu pun aku lemparkan ke atas, berputar beberapa kali, dan mendarat kembali di telapak tanganku dengan mantap. Sebelah koin yang menghadap ke atas memperlihatkan angka. Artinya Luna mendapatkan kesempatan memilih cawan duluan.

Tapi tetap saja dia terlihat ketar-ketir. Begitu pula Ra.

Luna maju perlahan ke altar. Dua cawan anggur itu menyambutnya dengan ramah. Aku yakin dia kini sedang memutar kata-kata ini dalam benaknya. Kiri atau kanan? Kanan atau kiri?

Dia memilih yang kanan. Berarti cawan di kiri milik Ra.

“Kalian harus meminum cawannya bersamaan. Itu aturannya.”

Keduanya mengangguk.

Kini baik Ra maupun Luna telah memegang cawan masing-masing. Mereka terlihat berdebar-debar. Sepertinya aku juga…

“Baik, demi cinta, kalian harus meminumnya…”

Ra dan Luna menatapku lekat-lekat.

“…sekarang!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun