“Berapa orang pelakunya, Tabita?”
“Sayangnya satu orang saja, Ratuku. Entah pria atau wanita, tapi yang jelas dia berilmu sangat tinggi. Perisai-perisai sihir di tempat ini bisa dipatahkannya dengan mudah, dia juga tidak menemui kesulitan membuka mantra-mantra pelindung yang telah dipasang. Dua belas prajurit terluka, dan dua lainnya sedang sekarat saat ini.”
“Apa dia… berpakaian serba hitam?”
Tabita terkejut.
“Anda… anda mengetahuinya?”
“Aku telah memimpikannya.”
“Mimpi?”
“Ya, Tabita. Memang aku merasa ada hal buruk yang akan terjadi. Tapi aku tidak menyangka , ternyata aku memimpikan pencuri kitab sihir yang diberikan guru Shandong.”
-------
(bersambung)
pertama kali ditayangkan di blog planet-fiksi.blogspot.com dalam rangka event
#Tantangan100HariMenulisNovelFC