“Kita putus sekarang!”
Ucapan itu yang akhirnya keluar dari mulutnya, lalu Keysha buru-buru pergi dari tempat itu.
“Ney…! Dengar dulu, Ney!”
Percuma saja Dias memanggil.
Keysha kini sedang berusaha men-starter motornya. Pikirannya jadi tambah kalut. Apa yang harus dikatakan pada Neysha? Bagaimana seharusnya perasaannya saat ini pada Dias?
“Sstt…! Apa yang terjadi?”
“Andrew?”
“Ya, kesini, Key. Jangan sampai Dias melihatku di sekitar sini. Tapi aku sangsi dia akan keluar menyusulmu…”
Keysha mendekat ke arah Andrew, agak jauh dari gerbang rumah kost. Keduanya kini duduk di atas trotoar. Kegalauan jelas tergambar dari raut wajah Keysha.
“Aku benar-benar tidak menyangka, Drew. Dias ternyata brengsek. Apa memang semua lelaki seperti itu?”
“Wah, itu pernyataan yang keji, Key. Tapi gampang dipatahkan, paling tidak oleh papa kamu.”